***
Taehyung diam. Sentakan Jin barusan entah mengapa berhasil membuat urat lehernya yang semula menegang menjadi kendur. Tapi itu tak membuat kedua bola berhenti untuk matanya menatap tajam. Justru sekarang tampak lebih dalam. Seolah tak ingin kalah dengan Jin yng saat ini juga mengeluarkan tatapan tak kalah membunuh.
Sejeong, sebagai manusia dengan posisi terdekat dengan Taehyung merasa tidak perlu melakukan sesuatu. Ia cukup menjadi saksi atas kedua laki-laki yang saling berhadapan dengan saling bertatapan aneh, dan jangn lupakan seorang wanita tampak sangat tersakiti tidak lagi mampu mendongakkan wajahnya. Ia menangis tanpa mengeluarkan suara yang mengerikan. Sempurna. Sejeong praktis menjadi penonton yang dilanda kebingungan.
Jujur saja, sungguh ia ingin segera mengakhiri kedramatisan hari ini
"Hyung, Kau bilang aku menyakitinya?" kalimat pertanyaan yang condong ke arah tidak terima itu keluar dar mulut Taehyung. Suaranya tenang dan dalam. Tapi terdengar menyakitkan. Ia tidak mengharapkan jawaban, hanya sebuah ralatan ucapan sebelumnya dari Jin, mungkin.
"Ya Hyung, aku menyakitinya? Benarkah begitu?" Taehyung menjadi tidak sabar. Suaranya meninggi. Ia kembali berbicara setelah sekian detik tidak segera mendapat tanggapan Jin.
"Kau berdebat dengannya dan membicaraan yang tidak-tidak. Kau menyakitinya." Jin, laki-laki itu sungguh sangat dewasa. Ia berbicara dengan kontrol diri yang tinggi. Tidak ada nada menanjak di sana.
Cih.
Taehyung berdecih. Mengalihkan wajahnya ke sembarang arah sekejap, lalu kembali terfokus. Gerakannya terlihat sangat antagonis.
"Kalian yang bermain di belakangku dan sekarang kau berkata jika aku yang telah menyakitinya? Bukankah di sini aku yang menjadi korban?"
Ucapan Taehyung yang terkesan spontan dan sangat random membuat seluruh yabg ada di situ cukup tersentak.
"Kau bicara apa Taehyung-ssi? Bermain apa? Korban apa?" Jin berbicara bertubi-tubi. Sepertinya ia tidak cukup mengantisipasi pertanyaan Taehyung.
" Ya hyung, tolong hentikan acting kalian. Ini bukan drama korea. Aku sungguh mengetahui semuanya. Aku tidak ingin berlama-lama"
"K-kami tidak sedang acting" gagu Jin
"Cih benarkah?" Smirk Taehyung kembali muncul, entah untuk alasan apa.
"Bahkan dari ucapanmu barusan sangat mencerminkan kebohonganmu hyung"
Jin menggelengkan kepalanya. Berusaha menyakinkan Taehyung bahwa ia benar tidak mengerti arah pembicaraan keduanya.
"Tolong bicarakan yang benar Taehyung-ssi. Apa maksudmu? Kau menuduh kami berbuat sesuatu yang curang?"
Irene, setelah berapa lama gadis itu hanya mampu sesegukan di lengan Jin, akhirnya ia kembali bersuara, masih dengan sisa suara ldari tenggorokannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDEAL TYPE
Фанфик[Short Story] Taehyung selalu berfikir bahwa dalam hidup harus selalu memiliki sebuah standar. Termasuk dalam hal percintaan. Laki-laki tampan itu pun telah menetapkan berbagai macam standar. Ia menuliskan semuanya dan mencari yang sangat mirip deng...