"APA? Kau membuangnya?"
"Yak Sejeong-ah, kau tak perlu berteriak sekencang itu. Aku ini di depanmu"
"Ah mian boss aku kelepasan. Tapi, bisakah kau ulangi ucapanmu?"
"Aish, gadis ini. Aku membuang paper bag yang kau taruh di atas loker ke tempat sampah. Bagaimana ? Apa itu sudah cukup jelas untukmu?"
.....
Hening beberapa detik.
"Yaa bos, bagaimana mungkin kau membuang benda itu? Di dalamnya ada dompet miliknya yang waktu itu kita ambil"
Taehyung yang berada di antara dua manusia itu tak banyak bereaksi. Sedari tadi ia hanya menampakkan wajah tak berdosanya melihat pembicaraan yang Sejeong dan Bosnya lakukan. Ia lalu hanya mengangguk ketika Bos Sejeong melirik ke arahnya sebagai reaksi atas ucapan terakhir Sejeong.
"Ya mana kutahu. Lagi pula mengapa kau menaruhnya di paper bag brand ayam kita? Aku pikir itu makanan sisamu. Jadi aku langsung membuangnya ke tempat sampah tanpa mengeceknya. Aku sudah cukup menyesal mengecek tiap paper bag milikmu yang berakhir dengan mual di perutku karena aroma makanan yang bisa jadi sudah kau simpan selama sepekan. Itu menjijikan Sejeong-ah"
"Bos, harusnya kau bisa membedakan mana makanan sisa dan barang berharga"
"Kenapa kau malah menyalahkanku eoh, Sejeong-ah? Kau sendiri menempatkannya di tempat yang salah"
"Lalu sekarang apa?" Taehyung baru saja membuka mulutnya. Ia tak ingin perdebatan mengulur lebih banyak waktunya. Cepat beri sebuah keputusan.
"Hey tampan, dompetmu hilang. Ia telah terangkut bersama berkilo-kilo sampah lain di kota ini. Mungkin saat ini ia telah bersiap untuk dibakar. Jangan banyak berharap, sebaiknya urusi saja cepat ke kant-.."
"Kita cari dompetmu sampai dapat. Biarkan saja ahjussi tiang listrik ini terus berbicara sendiri. Kajja" [Ayo]
Tanpa aba-aba Sejeong meraih pergelangan Taehyung. Membawanya keluar dari stand tempat ia biasa bekerja dan mengabaikan bosnya. Ia juga mengabaikan raut wajah Taehyung yang menatap aneh pergelangan tangannya juga tingkah yang saat ini Sejeong lakukan. Lebih tepatnya, ia tidak tahu pemikiran apa yang saat ini direncanakan oleh gadis yang tidak lebih tinggi dari telinganya itu. Biarkan, saat ini tidak ada hal lain selain harus mengimbangi jalan Sejeong yang cepat secepat Rap Suga BTS. Ah tidak, maksudnya secepat Tol Cipali di weekdays. Seperti apa? Aku juga tak tau XD
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDEAL TYPE
Fanfiction[Short Story] Taehyung selalu berfikir bahwa dalam hidup harus selalu memiliki sebuah standar. Termasuk dalam hal percintaan. Laki-laki tampan itu pun telah menetapkan berbagai macam standar. Ia menuliskan semuanya dan mencari yang sangat mirip deng...