enam

184 56 16
                                    









"Tapi aku sadar, aku ga punya hak untuk itu. Aku bukan siapa-siapanya kamu."

"Terus, kamu mau kita begini aja?"

"Kamu maunya gimana? Aku ngikutin maunya kamu aja."

"Kok aku?"

"Selama ini aku ragu, karena kamu deketnya sama Minhyun terus. Makanya sekarang aku turuti perasaan kamu. Kamu maunya hubungan kita gimana?"

Kei menghela napasnya. "Kalau kita sama-sama ragu gini, ya udah hubungan kita bakal kayak gini terus, ga akan jalan."

"Jadi kamu maunya kita begini aja?"

Kei kesal bukan main. Dia pikir Seongwoo masih saja tidak memahami perasaan Kei saat ini. Jelas-jelas Kei itu meminta kepastian akan hubungan mereka, tapi apa yang Kei dapatkan? Seongwoo justru menanyainya.

Apa susahnya sih mengajak Kei untuk pacaran?

"Memangnya kamu mau hubungan kita begini terus?"

Seongwoo juga sama jengahnya. Yang Seongwoo inginkan Kei mengungkapkan keinginan untuk hubungan keduanya, karena Seongwoo sudah mempersiapkan hatinya kalau-kalau Kei hanya ingin berteman saja dengan Seongwoo dan lebih nyaman dengan Minhyun.

Apa susahnya sih bilang kalau Kei menyukainya atau Kei menyukai Minhyun?

"Jujur, aku masih belum yakin sama perasaan kamu. Sekarang aku tanya, perasaan kamu ke Minhyun itu gimana?"

"Ong! Berkali-kali aku bilang, aku sama Minhyun itu cuma temenan!"

"Iya temenan! Tapi perasaan orang gaada yang tau Kei!"

Tidak. Seongwoo tidak sedang marah. Dia hanya sedikit kesulitan mengendalikan emosinya.

"Aku ga punya perasaan apapun sama Minhyun! Perasaan aku ke Minhyun itu jelas beda dengan perasaan aku ke kamu. Tapi kalau kamunya begini terus, bisa-bisa perasaan aku juga berubah, Ong!"

Seongwoo mengangguk paham. Mau mengatakan dia bodoh karena baru memahami perasaan Kei sekarang? Silahkan! Karena Seongwoo sendiri mengakui dirinya memang tidak ahli dalam hal percintaan.

"Oke, sekarang aku kasih kamu pilihan soal hubungan kita selanjutnya."

Kei memicingkan matanya menunggu pilihan yang sudah disiapkan Seongwoo.

"Kamu maunya jadi pacar aku apa jadi istri aku?"

Kei membulatkan matanya terkejut. Pertanyaan macam apa itu? Apa itu yang biasa laki-laki tanyakan ketika menyatakan perasaannya pada perempuan?

Apalagi Kei melihat ekspresi Seongwoo yang terlihat jenaka saat menanyakan hal itu. Apa obrolannya tadi itu tidak serius? Apa itu pertanyaan bercanda?

Ah, Kei benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana agar Seongwoo serius sebentar saja.

"Apa dua pilihan itu masih belum bisa meyakinkan kamu kalau aku ini serius?"

"Kamu serius?"

Seongwoo mengangguk. "Masih keliatan bercanda."

"Ya kamunya nyengir gitu, gimana aku bisa tau kamu lagi serius?! Belum lagi pertanyaannya aneh gitu."

"Aneh gimana? Aku ngasih kepastian sama kamu, tinggal kamu pilih mau jadi pacar aku apa jadi istri aku?"

Kei menggigit bibirnya. Kei yang memang sulit dan sangat jarang mengungkapkan perasaannya, sekarang bingung harus menjawabnya bagaimana.

"Masih ragu?"

Tidak. Kei sama sekali tidak ragu, dia hanya malu.

"Gini deh, kamu pegang tangan kiri aku kalau kamu mau kita pacaran. Tapi kalau kamu maunya kita langsung nikah, pegang tangan kanan aku. Gimana?"



















Just Say It
heavenable | 2018

Just Say It ; osw-k.keiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang