sembilan

199 47 11
                                    

















Tidak seperti biasanya, siang itu Seongwoo tidak menjemput Kei pulang karena hari itu Kei mendapat giliran untuk shift pagi. Kei juga lebih memilih untuk makan siang dikantin rumah sakit, karena waktu istirahat yang tidak banyak.

Seongwoo juga memilih untuk menghabiskan harinya di kantor, sekalian juga Seongwoo ingin mengurusi liburan yang ia janjikan pada Kei. Kemudian akan menjemput Kei malam hari.

"Besok lusa jadi liburan kan?" tanya Kei setelah Seongwoo mengantar Kei pulang tepat di gerbang depan rumah Kei.

Seongwoo mengangguk sambil merapikan poni milik Kei yang sudah menjadi kebiasaan favorit Ong Seongwoo akhir-akhir ini.

"Tapi jadinya aku bawa mobil sendiri."

"Lho? Ga jadi ikut rombongan travel? Emang kamu ga akan capek?"

"Ga ada slot kosong, penuh semua. Engga akan capek lah, kan ada kamu."

Kei terkekeh menanggapi pernyataan Seongwoo. "Berarti bisa dong kalau nanti aku minta ke suatu tempat dulu?"

"Mau kemana?"

"Ketemu Minhyun."

"Kei~"

Kei tertawa kecil melihat Seongwoo yang memberengut.

"Kamu kok masih gini sih? Kita mau nikah lhoo.."

"Justru karena itu, banyak godaannya."

"Kalau kamu gini terus, artinya kamu sama aja ga percaya sama aku. Apa iya kamu ga percaya sama aku?"

Seongwoo menggeleng, menunduk masih dengan wajah memberengutnya.

Tangan Kei bergerak menangkup wajah Seongwoo, memaksa Seongwoo untuk menatap matanya.

"Kamu tau, cukup lama buat aku nunggu kepastian hubungan kita ini. Jadi, jelas aku ga akan sia-siakan kamu untuk tetap di samping aku."

Masih dengan atensinya pada Kei, Seongwoo meraih kedua tangan Kei di pipinya, menggenggamnya.

"Maaf. Aku janji ga akan buat kamu kecewa."

Kei menunjukkan senyum manisnya. "Aku juga udah bilang kan, aku ga akan lepas genggaman tangan kamu ini."

Kei mengeratkan genggamannya kemudian berjinjit.

Cup

"Udah malem, pulang gih!"

Seongwoo masih mematung tak percaya setelah kecupan singkat yang baru saja Kei berikan di dagu bagian atas atau hampir mengecup bibir bawahnya.

"Pulang sana!"

Dengan semburat merah dipipinya, Kei mendorong tubuh Seongwoo, memaksa lelaki yang masih membatu dan menatapnya itu untuk masuk ke mobil. Kei tidak tahan, dia semakin malu ditatap Seongwoo.

"Bentar."

Tepat setelah membuka pintu mobilnya, Seongwoo berbalik.

Cup

Kali ini Seongwoo memberi kecupan tepat di bibir Kei.

"Yang tadi kan ga nyampe."

Seongwoo menunjukkan cengirannya sementara Kei tersenyum malu.

"Aku pulang dulu ya. Selamat istirahat."





.





Hari dimana Seongwoo menjanjikan liburan bersama Kei pun tiba. Mereka pergi ke destinasi yang sama dengan rekan kerja Seongwoo. Hanya saja mereka berangkat terpisah dengan Seongwoo membawa mobil sendiri.

Dan atas kemauan Kei untuk menemui Minhyun, Seongwoo pun harus melajukan mobilnya ke arah yang berbeda dengan teman-temannya. Dan tentunya mereka akan tiba terlambat. Terlebih saat Minhyun meminta mereka untuk makan malam bersama, akhirnya Seongwoo dan Kei tiba di tempat liburan tengah malam.

"Capek ya?" Kei mengulurkan tangannya dan memijat pundak Seongwoo setelah lelakinya itu memarkirkan mobilnya di depan penginapan.

"Hmm," gumam Seongwoo sambil memejamkan matanya, menikmati pijatan Kei.

"Turun dulu yuk, biar kamu istirahatnya di tempat tidur. Biar nyaman."

"Tapi masih mau dipijit~"

"Iya, nanti aku pijitin lagi."

"Ya udah yuk turun. Barang-barangnya dibawa besok pagi aja." Seketika Seongwoo antusias dan segera turun dari mobilnya.

Sesampainya di kamar inap, Kei kembali memijat sampai Seongwoo tidur.

Telalu lelah, Kei pun ikut tidur di samping Seongwoo di kasur yang sebenarnya hanya cukup ditempati satu orang. Padahal sebelumnya mereka memesan dua kamar terpisah.
















Just Say It
heavenable | 2018

Just Say It ; osw-k.keiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang