Dia tersenyum ketika tubuh mungilnya terhimpit kerumunan mesin yang berisik
Dia tersenyum ketika wajah jelitanya di sengat mentari yang kian kemari kian asik menari
Dia tersenyum ketika bunga-bunga kamboja berguguran di terpa angin yang asik bersenandung berkesinambungan
Dia tersenyum ketika sebagian orang berpeluh dengan lelah yang menderu-deru
Dan yang paling aku suka. .
Dia terseyum ketika mata hitamnya berbinar menatap aku yang terpaku tak terhindar.
***
Sayang senyumnya saat ini tak se merekah dulu, sayang senyumnya saat ini tak se ikhlas dulu, sayang senyumnya kini tak lagi pernah menghampiriku.
Metro, 10 Agustus 2018
@galang_eka

KAMU SEDANG MEMBACA
Irregular Diction
ŞiirKetika Diksi tak lagi dianggap berati, Aturan tak lagi dijadikan patokan, di situlah "Irregular Diction" hadir!