Aku suka caramu tersenyum.
Tapi sungguh, bukan senyum itu!
Bukan senyum yang hadir berbarengan dengan kalimat selamat tinggal.Aku memang suka celotehmu.
Tapi bukan celoteh itu! Bukan celoteh; semoga kau bahagia meski tak bersamaku.Aku memang suka direpotkan oleh keinginan-keinginanmu.
Tapi tidak kali ini! Aku tidak suka bila kau memintaku menjahit sendiri luka sebab kepergianmu.Aku memang suka mendengarmu bersenandung.
Tapi kali ini? Aku benci senandung mu kali ini! "senandung perpisahan" tidak bisakah kau berhenti menyuarakannya?Ayolah sayang! Yang aku suka itu dirimu, bukan kepergianmu.
Yang aku ingin hanya selalu bersamamu! Tidakkah itu mudah?***
Metro, 26 September 2018
@galang_eka
KAMU SEDANG MEMBACA
Irregular Diction
PoetryKetika Diksi tak lagi dianggap berati, Aturan tak lagi dijadikan patokan, di situlah "Irregular Diction" hadir!