Tiga

17.5K 986 39
                                    

Naura menatap Mike yang berbaring disebelahnya, ia teramat kepo mengapa pria disebelahnya ini belum menikah juga padahal Mike itu seumuran dengan Mommy dan Daddynya.

"Om mau nanya boleh?" Mike mengerutkan keningnya.

"Tanya apa?"

"Kenapa lo belum nikah? Emang lo enggak pengen gitu punya anak dan membangun keluarga kecil?" Mike mendengus.

"Bocah tidak perlu tahu." Sahut Mike cuek, Naura memutar bola matanya dengan kesal.

"Om kenapa bonyok gue bisa nikah muda?" tanya Naura lagi, ia penasaran dengan orang tuanya yang menikah pada saat usia mereka masih belasan tahun.

"Oh itu, jadi begini ekhm." Mike berdehem sebentar sebelum melanjutkan ceritanya.

"Jadi begini, Mommy dan Daddymu itu dulu waktu masih pacaran sering buka-buka celana dalam. Akibatnya Mommymu hamil, hingga terlahirlah seorang anak perempuan yang kurus, jelek, dekil pula." Sahut Mike.

Mulut Naura terbuka, anak perempuan kurus, jelek, dekil. Ia adalah satu-satunya anak yang dilahirkan Mommynya, berarti yang dimaksud Mike adalah dirinya.

"Sialan, bengke lo ah!" Naura menipuki Mike dengan kacang gorengnya. Mike santai saja sesekali menangkapi kacang itu dan memasukan ke dalam mulutnya, lumayan jajan kacang gratis.

"Tapi kok, masa gara-gara buka-buka celana dalam bisa ada gue?" Nih bocah beneran polos atau pura-pura enggak tau, masa istilah sepeti itu saja dia tidak mengerti, batin Mike.

"Enggak cuma buka-buka celana dalam aja. Mommy Daddymu itu dulu juga sering main tindih-tindihan." Mulut Naura terbuka membentuk huruf O, ia nampak mengaguk-angguk.

Naura buru-buru mengahabiskan kacangnya. Mike dibuat kaget saat Naura menduduki perutnya. Gadis  itu menatapnya dengan seringaian jahil, Naura dengan lihai membuka kancing piama Mike.

"Om kita main tindih-tindihan yuk!" Mike mengumpat dalam hati, bocah ini mengerjainya rupanya. Tidak tahu saja Naura, jika Mike itu sangat mesum.

"Boleh buka bajumu." Naura tersenyum manis ia membuka bajunya dengan santai. Dibalik baju itu ia ternyata menggunakan tanktop.

Naura mengusap-usap perut sixpack Mike, "seksi bener sih lo om, tapi masih seksi Daddy gue." Naura memukul perut Mike hingga pria itu mengaduh, dengan santai ia kembali berbaring disebelah Mike.

"Nyanyiin gue lagu pengantar tidur dong, biasanya Daddy selalu nyanyiin lagu sebelum tidur, gue kangen Daddy nih."

"Aku tidak bisa menyanyi."

"Bohong lo ah, gue enggak percaya. Ayo dong om please nyanyin gue lagu pengantar tidur, judulnya mawar biru."

"Seperti bayi saja banyak maunya, sudah aku ingin tidur jangan ganggu aku." Sahut Mike dengan cuek menarik selimut sampai menutupi wajahnya. Naura dengan kesal mencubiti lengan kekar milik Mike.

"Jahat banget sih, masa cuma disuruh nyanyi lo enggak mau. Kalo lo enggak mau nyanyi, gue ganggu lo sepanjang malam biar aja enggak bisa tidur." Mike berdecak kesal, ia mengambil handphonenya membuka google mencari lirik lagu yang dimaksud gadis itu, Mike pun mulai bernyanyi.

"Diam lo ah! jelek banget tu suara. Udah kaya kaleng kejepit pintu, sakit kuping gue dengarnya." Naura berbalik memunggungi Mike.

Mike terkekeh dalam hati, ia melihat punggung mulus bocah itu. Selama ia tidur dengan Naura, dirinya baik-baik saja, burungnya juga selalu tertidur dengan pulas. Naura yang kurus tidak mampu membangunkan burungnya.

*****

Siang ini, Naura yang baru saja pulang sekolah terkejut. Melihat adengan ekhem-ekheman om Mike, dengan jalang di sofa dimana ia biasa nonton tv sambil ngemil kacang goreng. Jalang itu sudah setengah telanjang hanya memakai bh dan cd warna ungu, sementara si om hanya memakai boxer.

"Oh ya tuhan mataku yang suci telah ternoda." Gerutu Naura, ia menarik si jalang menjauh dari Mike. Nafas kedua insan yang diliputi birahi itu nampak ngos-ngosan. Mike terkejut melihat kehadiran Naura. Namun, gadis itu justru menatapnya dengan galak.

"Naura!" Mike menatap Naura dengan geram karena sudah mengganggu kesenangannya.

"Apa?" Sahut Naura dengan santai, ia bahkan berkacak pinggang tidak takut dengan tatapan marah dari Mike.

"Pergi ke kamarmu bocah nakal!"

"Pakai bajumu om, jangan berbuat mesum. Emang lo enggak takut kena HIV, AIDS, dan penyakit semacamnya," ucap Naura seperti emak-emak yang sedang berceramah, dengan santai ia mengambil tasnya yang sempat ia lempar, lalu berjalan menuju kamarnya, sepertinya si om marah besar dengannya.

Mike mendesah frustrasi setelah kepergian Naura, "pakai kembali bajumu," kata Mike pada teman sexnya, moodnya kini berubah buruk ia sudah tidak bernafsu lagi untuk indehoy dengan jalang seksi itu.

Dipikiran Mike kini ia harus memberi pelajaran pada Naura karena sudah menganggu kesenangannya. Usai membereskan urusannya dengan wanita seksi itu. Mike masuk ke kamar, ia melihat Naura belum mengganti seragamnya. Bahkan sepatu sekolahnya belum dilepas, gadis itu asik main hp sedang mengkepoin Ig cowok yang udah lama ditaksirnya.

"Naura!"

"Hm, apa om?" Mike bertambah kesal melihat sikap tenang Naura.

"Lain kali jangan pernah bertindak sesukamu seperti tadi lagi."

"Yeiii, lo itu seharusnya bersyukur karena gue udah buat lo enggak jadi nambah dosa. Umur udah tua om, lo itu udah bau tanah bentar lagi pasti mampus tuh!"

"Aku sedang bicara serius." Nada bicara Mike naik satu oktaf.

"Heh gue juga serius kali, lagian apa enaknya sih ngelakuin sex itu cuma buka-buka baju sama tindih-tindihan doang. Udah lo mandi gih sana, badan lo bau jalang!" Mike mengepalkan tangannya, ia kesal tingkat dewa dengan si cabe Naura lihat saja nanti akan ia balas gadis nakal itu.





Naura dan Mike Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang