Empat

17.7K 1K 34
                                    

"Mike kau sangat tampan!" Pekik seorang gadis kecil, dengan riang memuji pemuda yang baru saja berkunjung ke rumahnya.

"Terima kasih manis." Mike mengecup pipi gadis kecil itu.

"Apa kau sudah memiliki pacar?"

"Aku belum punya pacar."

"Baguslah jika kau tidak punya pacar, maukah kau menikah denganku?" Matanya berbinar-binar menatap Mike yang kini berlutut di depannya.

Mike terkekeh geli mendengar ucapan gadis kecil itu, menurutnya terlalu lucu jika hal itu diucapkan oleh gadis kecil yang baru berusia empat tahun.

"Kau masih terlalu kecil untuk menjadi istriku," ucap Mike sambil terkekeh.

"Kalau begitu jangan menikahi gadis lain, tunggu aku besar dulu Mike aku ingin menjadi pengantin wanitamu. Kau pasti akan terlihat sangat tampan saat memakai baju pengantin."

*****

Naura dari tadi terus bolak-balik ke kamar mandi, perutnya sakit melilit setelah memakan sarapan yang dibuat Mike. Kalau begini ia tidak akan bisa berangkat ke sekolah, walau Naura masuk list anak pemalas mengerjakan tugas sekolah. Tapi dalam urusan kehadiran ia tidak pernah bolong. Naura tidak pernah bolos ia selalu masuk ke sekolah kecuali sudah sakit parah. Kata Naura rugi tidak masuk sekolah, ia sudah bayar uang bulanan sekolah dengan mahal.

"Aduh perut gue." Keluh Naura, Mike tersenyum culas tadi ia memasukan pencahar kedalam sarapan Naura. Rasakan makan tuh pencahar, batin Mike.

Puas melihat Naura bolak-balik kamar mandi. Mike mengambil obat sakit perut dari laci mejanya, "nih obat sakit perut," kata Mike. Naura mendelik melihat Mike yang begitu bahagia menyaksikan penderitaannya.

Naura mengambil obat itu dengan kasar, ia langsung pergi ke dapur untuk mengambil air minum. "Naura kamu sekolah tidak hari ini?" tanya Mike.

"Enggak! gue lemas, buatin gue surat izin sakit." Sahut Naura, ia mengusap keringat yang mengalir di dahinya.

"Ya sudah, kamu baik-baik di rumah cabe aku mau berangkat kerja dulu." Mike dengan santai berlalu meninggalkan Naura yang kini mengepalkan tangannya. Naura kini curiga kalau Mike memasukan sesuatu kedalam sarapan paginya tadi, karena tidak biasanya Mike membuat sarapan.

Setelah ditinggal Mike dan perutnya sudah tidak lagi sakit. Naura vidio call dengan Mommy dan Daddynya. Kedua orang tua itu nampak mesra berbaring di ranjang sambil berpelukan. Naura yakin dibalik selimut yang menutupi tubuh kedua orang tuanya kini mereka tidak memakai baju.

Terlihat wajah Mommynya merona, dan Daddynya yang mengeringai mesum kearah Mommynya. Dasar orang tua itu, pikirannya hanya bersenang-senang anak sering kali ditinggal.

"Mom, Dad, kapan kalian pulang?" Naura kesal melihat kebahagiaan orang tuanya, sementara ia nelangsa bersama Mike. Pernah suatu malam Naura terbangun mendengar suara desahan dari dalam kamar mandi. Setelah diintip ternyata Mike yang sedang onani. Naura sampai mau muntah melihat terong milik Mike.

"Nanti sayang Mommy dan Daddymu ini sedang berbulan madu." Sahut Josh, mengecup pipi istrinya. Naura memutar bola matanya jengkel. Daddynya seperti sengaja membuat ia iri karena tidak dapat liburan.

"Mom dan Dad mungkin sudah ratusan kali pergi berbulan madu, tapi tidak pernah membawa hasil yang memuaskan."

"Apa maksudmu sayang?" tanya Kate, Mommynya Naura.

"Aku mau adik Mom, kapan kalian akan memberikan aku adik? katanya kemarin mau membuatkan adik setelah aku sudah SMP, tapi ini aku sudah mau lulus SMA kalian belum juga membuatkan adik untukku!"

Josh terkekeh melihat wajah kesal Naura, "ini kami sedang usaha sayang." Naura berdecih sinis.

"Usaha terus, bahkan ranjang kalian pernah ambruk gegara main kuda-kudaan, tapi adikku sampai sekarang tidak pernah jadi," ucap Naura ketus, ia teringat kejadian beberapa bulan lalu ranjang Mom dan Dadnya ambruk setelah ia mendengar bunyi-bunyi aneh dari dalam kamar mereka.

Naura yakin pada saat itu orang tuanya pasti sedang main kuda-kudaan, seperti yang tak sengaja ia lihat sewaktu ia masih sangat kecil.

"Kalau kamu mau adik buat saja bersama Mike." Sahut Josh asal, istrinya langsung melotot ia mencubit pinggang suaminya itu dengan keras.

"Jangan dengarkan apa kata Daddymu tadi sayang," ujar Kate, Naura menyeringai.

"Aku sudah pernah berciuman dengan Mike, bahkan kami sudah buka-buka baju," kata Naura, kedua orang tuanya disana kompak menjerit histeris mendengar cerita bohong dari Naura. Dapat ia lihat Daddynya marah-marah dan berjanji akan menghajar Mike. Naura mematikan teleponnya secara sepihak.

Ia kini tertawa puas membayangkan Mike akan benar dihajar Daddynya, seperti waktu ia masih kecil. Pada saat itu Naura yang baru berusia tujuh tahun diajak Mike main ayunan. Karena pria itu menarik tali ayunan dengan kencang Naura terlempar hingga menyebabkan tangannya terkilir. Naura melihat Daddynya marah besar dan memukul Mike.

Semenjak kejadian itu Mike tidak pernah lagi berkunjung ke rumahnya untuk mengajak ia bermain. Naura sering kali menanyakan Mike, waktu itu orang tuanya menjawab kalau Mike pergi melanjutkan kuliahnya keluar negeri.

Hingga dua tahun lalu Mike telah kembali lagi, waktu itu Naura sangat senang karena ia akan kembali bertemu dengan Mike yang tampan. Tapi Naura dibuat kecewa ketika ia mendatangi kantor Mike pria itu tidak mengenalinya, bahkan Mike waktu itu mengusirnya dengan kasar. Mike akhirnya tahu kalau gadis yang waktu itu menemuinya adalah anak perempuan yang dulu sering ia ajak bermain saat kembali berkunjung ke rumah orang tua Naura.

Dan kini orang tua Naura kembali mempercayakan Mike menjaga anak mereka. Sayang semua sudah tidak seperti dulu lagi. Sekian tahun tak berjumpa seperti ada dinding tak kasat mata yang menghalangi kedekatan mereka dulu. Naura tidak merasa senyaman dulu saat bersama Mike, bahkan ia merasa sangat risih ketika Mike memeluknya.





Naura dan Mike Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang