Fifth Page

135 22 4
                                    

Pagi itu, Risha menyantap pelan sup asparagus miliknya yang baru saja selesai dipanaskan.

Mata melirik begitu kursi di seberangnya di tarik, kemudian diduduki oleh pelaku yang menarik kursi tersebut. Tatsuya dengan handuk yang tersampir pada lehernya. Dengan poni yang menutup sebelah matanya, ia tersenyum menatap Risha.

"Riimou, sepertinya kau sangat menyukai sup asparagus, ya?"

"Hah?" Risha berhenti mengunyah sejenak. Sebelum akhirnya ia kembali mengunyah dan menelas supnya. Tatap Tatsuya heran, kemudian berujar, "Tatsu-nii berucap begitu seakan-akan baru mengenalku saja."

"Ahaha, maaf." Tatsuya tersenyum. Wajah Risha merona kala melihat kakaknya tersenyum. Lagi-lagi ia merasa beruntung dan sial sekaligus. Beruntung karena dapat melihat senyum kakaknya kapan pun, sial karena merasa tidak dapat mencintai kakaknya melebihi kasih sayang sesama saudara.

Risha menghela napas, kemudian melanjutkan sarapannya. Untuk saat ini, Risha harusnya beryukur karena bisa memiliki kakak seperti Tatsuya, yang didambakan banyak kalangan gadis sepertinya.

"Risha?" panggil Tatsuya.

Risha mengangkat kepalanya, kemudian menyahut, "Ya?"

"Kau tampak tidak bersemangat, ada apa?" tanya Tatsuya khawatir.

Lelaki itu bangkit dari duduknya, kemudian berjalan memutari meja, menghampiri Risha. kedua tangannya menyentuh pundak Risha, serta keningnya disatukan dengan kening adiknya.

Risha bahkan bisa merasakan napas hangat Tatsuya saat ini. Wajahnya kembali merona, malu. Lantas mengalihkan pandangannya ke samping.

"Suhu tubuhmu tidak panas." Tatsuya menjauhkan kepalanya. "Tapi, apa kau tetap akan sekolah?"

Risha mengangguk cepat, kemudian bangkit dari duduknya. "Te-tentu. Aku, kan, baik-baik saja."

Berbalik, dan berjalan cepat ke kamarnya. Tangannya sudah memegang knop pintu kamarnya, Tatsuya memanggil.

"Riimou," panggil Tatsuya.

Risha menoleh, menatap Tatsuya.

"Apa tidak masalah jika kau berangkat duluan? Sendirian?" tanya Tatsuya.

"Eng, kenapa?" Risha bertanya kembali.

Tatsuya tersenyum. "Tidak ada apa-apa."

Risha mengangguk ragu, kemudian membuka pintu ke kamarnya. Kakaknya bersikap seperti menyembunyikan sesuatu darinya. Gadis kecil ini menghela napas, kemudian memakai seragam sekolahnya.

Dering ponsel terdengar nyaring di kamar Risha. Buru-buru gadis itu meraih ponselnya yang tergeletak di atas ranjangnya. Sebuah panggilan masuk.

Risha menggeser sebuah opsi yang di bawahnya tertulis terima setelah melihat nama yang tertera, kemudian mengangkat ponselnya dan memposisikannya di hadapan telinga sebelah kirinya.

"Mo-Moshi-moshi," ucapnya setelah mengangkat panggilan tersebut. Mulutnya kembali terbuka seraya berucap, "Ada apa, Aru-chan?"

"Ricchan! Mau berangkat ke sekolah bersama?"

Risha dengan bodohnya mengangguk. "Eh, tentu."

"Oh, baiklah, aku yang akan menjemputmu. Tunggu aku di rumahmu, ya! Daaah!"

Gadis yang dipanggil Aru oleh Risha itu menutup telepon secara sepihak. Risha meletakkan kembali ponselnya di atas ranjangnya, kemudian memasang jepitan rambut merah miliknya.

"Ah, sudah selesai," gumamnya sambil tersenyum.

Diraihnya tas sekolah miliknya kemudian berjalan keluar kamar.

"Tatsu-nii, aku akan berangkat bersama temanku," seru Risha.

Tatsuya keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah yang sudah rapi pula. Tersenyum menatap Risha. "Apa dia perempuan?"

"Tentu saja." Risha mengangguk, membalas senyum Tatsuya.

"Kalau begitu, hati-hati," ucap Tatsuya.

Risha keluar dari rumahnya dan langsung menemukan Aru di luar rumahnya.

"Uwha! Cepat sekali kau tiba," ujar Risha sedikit terkejut.

Aru menyengir lebar. "Bukan Nakumi Arumi namanya kalau lambat, hehe," candanya.

"Iya, iya." Risha tersenyum. "Ayo, berangkat."

Kala itu, Risha mulai berjalan bersama Arumi. Sudah dekat dengan sekolah, ekor matanya tak sengaja melirik. Tatsuya bersama Takamitsu berjalan bersama.

Lantas bergumam sangat lirih,

"Sebenarnya, mereka punya hubungan apa?"




apadah ceritanya gak jelas gini.

22 Agustus 2018,
xxRisha

Oniichan: Ore no Aisuru NiichanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang