BAB 8

42 5 0
                                    


Adrian mencari Auryn di perpus namun gadis itu tidak ada, ia mencarinya ke kantin namun gadis itu juga tidak ada. Ia menanyakan kepada teman kelasnya Auryn dan mereka bilang, Auryn hari ini tidak masuk begitu pun ketiga sahabatnya. Ketika menanyakan alasannya lagi-lagi ia mendapatkan jawaban yang tidak diinginkannya, mereka tidak masuk tanpa keterngan. Begitu kata ketua kelas.

Adrian mencoba menghubungi ponsel Auryn tapi masih tetap sama, ponselnya mati. Ia berdecak kesal lalu pergi menghampiri teman-temannya yang berada di kantin.

"Tumben lo nggak nemenin Auryn di perpus." Sahut Daffa.

"Dia nggak masuk."

"Kenapa? Sakit?"

"Tanpa keterangan. Temen-temennya juga sama."

"Anjirrr kompak bener, satu nggak masuk yang lainnya ikut bolos."

"Fitnah lo. Siapa tau mereka lagi ada urusan mendesak." Kata Bastian sambil menoyor kepala Daffa dan membuat cowok itu berdecak.

"Kata Raka, anak SMA Kalong ngajakin duel."

"Terima aja." Jawab Adrian yang langsung membuat Bima mengambil ponselnya dan segera menghubungi Raka.

***
"

TAPI SEMUA INI GARA-GARA ADRIAN." Bentak Bella dengan napas yang naik turun.

"Sekarang gue tanya, apa Adrian yang melakukan semua ini? Lo liat semua?" Fay terlihat menggretakkan giginya.

"Gue emang nggak liat dan nggak yakin kalau Adrian yang ngelakuin itu ke Auryn tapi gue yakin semua ini gara-gara dia yang deketin Auryn. Lo lupa apa yang dilakuin Salsa ke Auryn? Lo lupa? Hah?"

"CUKUP! Gue mohon kalian berhenti debat, kita nggak bisa menghakimi orang kayak gini tanpa adanya bukti."

"Ryn! Gue tau lo polos tapi gue tau lo nggak bego."

"Bell jangan pake emosi terus." Rossa berusaha menenangkannya.

"Jadi kalian anggap gue salah?"

"Bukan gitu Bell, gue tau maksud lo, tapi di sini gue yang ngalamin kejadian itu. Gue nggak mau nuduh orang."

"Gue kayak gini karena khawatir sama lo Ryn. Salah kalau gue khawatir sama lo?"

"Lo nggak salah, gue malah berterima kasih banget. Gue tau lo khawatir dan nggak mau kejadian ini terulang lagi. Tapi gue minta sama lo dan sama kalian juga, jangan kasih tau Adrian sampai kita bener-bener nemuin pelakunya."

Bella diam tak menanggapi ucapan Auryn, wajahnya masih terlihat emosi dan hal itu membuat ketiganya menghela napas kasar.

"Bella." Panggil Auryn dan Bella menganggukkan kepalanya itu artinya ia tidak akan memberi tahu Adrian tentang kejadian ini.

"Janji?"

"Iya Ryn."

"Iya apa?"

"Iya gue janji."

Setelah itu mereka mulai mengobrol dengan biasa, sesekali bercanda dan tertawa bersama. Persahabatan mereka terbilang cukup membuat sebagian orang merasa iri. Hubungan mereka yang selalu terlihat akur dan kompak membuat mereka sering disebut sahabat sejati.

Sedangkan di tempat yang berbeda namun di waktu yang sama Adrian serta gerombolannya berdiri di gang kecil dengan wajah sangar. Ia melakoni perannya sebagai pemimpin tawuran dengan murid SMA Kalong. Sambil tersenyum sinis, ia menatap lawannya dengan tatapan mencemooh dan langsung mengundang emosi dari kubu lawan.

When I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang