"Kalau kau tidak mau menikah dengan Oh Sehun, maka kau harus menikah dengan Kim Seokjin. Mengerti? Mama tidak peduli. Kau harus memilih antara Seokjin yang sudah menghamili Kyulkyung atau Oh Sehun bisa menggantikannya. Hanya itu pilihanmu."
Ahra memejamkan matanya sesaat. Kalimat panjang itu adalah ultimatum yang baru saja diberikan Mama-nya sebelum kedua orang tuanya meninggalkannya berdua dengan Sehun di ruang tamu.
Tadinya Ahra menolak mentah-mentah keputusan gila kedua orangtuanya itu, tapi kemudian Mama-nya mengingatkan dirinya pasal Kyulkyung yang sedang hamil. Ahra juga sudah berjanji padanya untuk membatalkan pernikahan dengan Kim Seokjin karena ini juga menyangkut masa depan janin Kyulkyung saat ini.
Dan ya, daripada menikah dengan Kim Seokjin, akhirnya dia lebih memilih bersama laki-laki itu.
"Jadi.." sebuah suara yang menggantung di udara membuat kedua mata Ahra yang terpejam kembali terbuka. Dia bisa melihat Sehun tersenyum menatapnya.
Sial. Bagaimana mungkin laki-laki itu bisa menjadi lebih tampan lagi?
"Bagaimana kabarmu, sugar?"
Sugar.
Ahra ingat betul panggilan itu. Panggilan yang Sehun buat sendiri untuk dirinya bertahun-tahun lalu. Ah, sial. Dia jadi ingat masa lalu.
"Apa menurutmu aku baik-baik saja?" Ahra berucap sinis meliriknya, dan Sehun tertawa kecil. Jangan tertawa, Oh Sehun. Kau jadi semakin mempesona.
Ahra ingin membenturkan kepalanya sendiri ke tembok terdekat saat ini. Bagaimana mungkin dia bisa berpikir kalau Oh Sehun semakin mempesona?
"By the way, sudah sepuluh tahun ya." Sehun kembali berucap pendek sebelum bangun dari duduknya dan melangkah mendekat untuk berpindah duduk tepat di sebelah perempuan itu, membuat Ahra segera menatapnya dengan siaga.
"Apa?"
"Kau jadi jauh lebih dewasa sekarang. Dan.." Sehun menatap Ahra dari wajah, menelusuri tubuhnya yang dibalut sebuah gaun one piece formal yang biasa dia pakai untuk bekerja, menuju kakinya dan kembali lagi ke wajahnya, "Lebih menggairahkan. Aku suka."
Kedua mata Ahra segera membelalak lebar mendengar kalimatnya. Hanya sepersekian detik sebelum akhirnya dia meringsut menjauh dari laki-laki itu disertai dengan sebuah jeritan, "Dasar mesum!"
Sehun kembali tergelak, "Aku salah. Ternyata kau tidak pernah berubah."
Ahra yang terlanjur jengkel menatapnya dengan alis bertaut. "Memang. Kau yang banyak berubah." Ahra menjawabnya singkat, warna merah masih menghiasi kedua sisi pipinya.
Sehun hanya tersenyum simpul mendengar kalimatnya. "Pernikahan tidak seburuk yang kau kira, sugar." Ucap laki-laki itu kemudian.
"Hah? Memang kau sudah pernah menikah?"
Sehun menatapnya dan terdiam sesaat. "Belum, sih. Tapi aku sudah sering membayangkannya." Ucapnya. Ahra membenahi posisi duduknya diatas sofa.
"Membayangkannya?"
"Ya. Aku sering membayangkan pernikahanku. Denganmu." Ucap Sehun lagi dan diakhiri dengan sebuah senyuman.
Sial! Baru bertemu saja sudah seperti ini!
Bagaimana hari-hari yang akan dihadapinya nanti setelah menjadi istri Oh Sehun? Maksud Ahra-siapa yang akan menjamin kalau Ahra tidak akan jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan laki-laki sinting ini?
✨🌺✨
Alkisah, pada suatu hari di musim dingin dua puluh empat tahun lalu, lahirlah seorang bayi perempuan di sebuah rumah sakit swasta terkenal di Seoul. Semua orang bahagia merayakan kelahirannya, karena setelah delapan tahun berlalu akhirnya Tuhan kembali memberikan keluarga kecil yang bahagia itu seorang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Sehun's Bride • osh [ R/18+ ]
Fanfic[ mature contents ]🔞 Bagaimana rasanya tiba-tiba menikah dengan cinta pertamamu sejak kecil? Tanya saja pada Ahra. OH SEHUN x OC || Marriage Life || Romance Comedy || Bahasa || Mature Contents ©caramel-hun,2018