CHAPTER 10 : The Heart Wants What It Wants

5.9K 462 30
                                    

There's a million reasons why I should give you up

But the heart wants what it wants

🌼🌼🌼

Ahra berdiri dengan gelisah di tengah keriuhan tempat itu. Dia masih memakai seragam sekolahnya. Dengan rambut dikuncir tinggi ke atas dan sebuah baseball cap di atas kepalanya, menunjukkan kalau gadis itu tidak suka berpenampilan seperti gadis sekolah pada umumnya.

Rasanya cemasnya begitu buruk saat ini. Bahkan lebih buruk daripada saat dia menunggu hasil ujian akhirnya yang ditempel di koridor sekolah, atau menunggu pengumuman pemenang dari kontes menyanyi yang biasa dia tonton di televisi.

Dia tidak tahu dimana mama dan papanya berada saat ini, begitu juga dengan orang tua Sehun. Tapi yang pasti, dia sudah meminta laki-laki itu untuk bertemu sendiri dengan dirinya.

Dia sudah bertekad untuk benar-benar mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya pada Sehun saat ini.

Oh Sehun adalah satu-satunya laki-laki yang dekat dengan Ahra selain papanya sendiri. Sejak kecil mereka sudah bersama-sama.

Well, meskipun beberapa tahun terakhir ini mereka sudah tidak sedekat dulu, tetapi perasaan Ahra pada Sehun, entah kenapa, semakin bertambah besar seiring berjalannya waktu.

Samar-samar, Ahra bisa melihat figur Sehun semakin mendekat padanya.

Laki-laki itu memiliki perawakan yang tinggi kurus, dengan rambut hitam legamnya yang dibiarkan sedikit memanjang, Ahra bersumpah, Sehun adalah laki-laki paling tampan yang pernah dia temui.

Ah, cinta masa remaja.

"Sehun.."

Sejak dia kecil, Ahra memang lebih sering memanggil Sehun langsung dengan namanya tanpa embel-embel apapun.

Awalnya, Ahra kecil hanya meniru bagaimana sang kakak, Nara, memanggil Sehun, tetapi kemudian, kebiasaan itu akhirnya terbawa hingga mereka sebesar ini.

"Ada apa?" suara Sehun terdengar datar, dan Ahra, yang berdiri di hadapan laki-laki itu saat ini sedang menunduk dalam-dalam, menguatkan tekad.

Baiklah.

Ini terakhir kalinya mereka bertemu sebelum Sehun berangkat ke Amerika. Dia harus tau bagaimana perasaan Ahra yang sebenarnya.

"Sehun, sebenarnya.." jeda sesaat, dan Ahra menggigit bibir bawahnya pelan.

Dia menarik nafas sekali, kemudian menghembuskannya pelan sebelum kembali mengulang kembali kalimatnya.

"Sehun, aku menyukaimu.."

Lalu hening, hanya suara bising dari orang-orang yang berada di sekitar mereka yang bisa didengar oleh Ahra.

Gadis itu bahkan tidak sempat mengangkat pandanganya, dia hanya bisa melihat sepatu milik Sehun yang berhadapan dengan miliknya di bawah sana.

Dan kemudian, tanpa jawaban apapun, sepatu milik Sehun beranjak dari hadapannya.

Ahra masih terdiam, menyadari, Sehun baru saja pergi dari hadapannya. Meninggalkan dirinya tanpa jawaban sedikitpun.

Saat Ahra mendongak, yang bisa dia lihat hanyalah punggung Sehun yang sudah melangkah jauh dari dirinya.

Siang itu, setitik luka terbentuk di relung hati Ahra, dan tanpa dia sadari, tumbuh bersama dirinya seiring berjalannya waktu.

Oh Sehun's Bride • osh [ R/18+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang