✨💫✨
Asal kalian tahu saja, sebenarnya Ahra merasa kalau dia seperti seorang remaja yang labil saat ini. Mengingat bagaimana kemarin dia masih bersikeras untuk bercerai dari Sehun, tapi sekarang, lihatlah apa yang terjadi.
Dia bergelantungan di tubuh tegap Sehun seperti seekor koala dan menciumnya seolah tidak ada hari esok.
Ugh, apakah yang namanya cinta memang se-random ini?
Bahkan Bubbles yang melihat kejadian itu hanya menatap datar, lalu tak lama kemudian, dengan langkah malas berlalu dari sana seolah tidak ingin melihat adegan selanjutnya yang akan terjadi. Kucing bengal itu memilih untuk menyingkir dan pergi ke ruang tamu.
Ahra tergelak pelan, semakin mengeratkan pelukannya di leher sang suami, sementara ciuman mereka semakin dalam, dan entah mengapa, Ahra seakan merasakan ribuan kupu-kupu seakan beterbangan di perutnya.
Dengan tubuh mungil Ahra yang masih bergelayutan di gendongannya, Sehun melangkah kembali menuju ruang tengah, mendekati sofa panjang dan memutuskan untuk merendahkan tubuhnya disana, menyandarkan Ahra ke sofa, sementara dia sendiri semakin memperdalam ciuman mereka.
Oh, hanya Tuhan yang tahu betapa dia merindukan istrinya yang cantik ini.
Ahra tertawa kecil saat Sehun akhirnya sejenak melepaskan tautan bibir mereka, "Sehun,"
Kedua iris russet itu menatap sepasang obsidian milik Sehun, membuat laki-laki itu mengangkat salah satu alisnya.
"Hm?"
"Maaf," kata itu terucap begitu saja dari bibir Ahra, kedua mata besarnya menggambarkan rasa penyesalan yang begitu dalam.
Kini Sehun yang kebingungan merespon kata maaf dari bibir Ahra, "Maaf untuk..?"
"Semuanya. Maafkan aku. Maaf karena aku egois, maaf karena aku bukan istri yang baik, Sehun."
"Ahra," Sehun tersenyum, teduh, dan Ahra merasa hatinya ikut meleleh melihat senyuman tampan sang suami.
"Aku yang minta maaf. Karena belum bisa menjadi suami yang baik untukmu, sayang. Tapi aku bersumpah, dari dalam hatiku yang terdalam, aku sungguh-sungguh mencintaimu," Sehun tersenyum, membelai lembut pipi Ahra dengan jemarinya, "Dan aku berjanji untuk menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu setelah ini. Aku berjanji."
"Egoku terlalu tinggi, Sehun. Aku sadar itu. Aku terlalu keras kepala untuk menuruti kata-katamu. Maafkan aku untuk kejadian di Hawaii waktu itu, aku benar-benar kekanakan dan keras kepala," bibir Ahra sedikit melengkung ke bawah, menandakan kalau dia benar-benar menyesal dengan apa yang sudah terjadi. Dan Sehun sekali lagi mengecup pelan dahi istrinya, sekali lagi berbisik.
"Akulah yang paling bersalah karena memaksamu waktu itu. Aku tau itu adalah perbuatan yang tidak termaafkan. Aku harap kau bersedia memberiku kesempatan untuk menebusnya," kalimat Sehun selanjutnya membuat Ahra sedikit terkikik geli.
"Hm.. aku penasaran bagaimana kau akan menebusnya," ucapnya disertai sebuah kerlingan nakal yang menggoda. Sehun yang melihatnya mau tak mau tergelak geli.
"Oh, well.. biar aku tunjukkan bagaimana caranya," laki-laki itu sekali lagi mengecup bibir istrinya, "Tapi pertama-tama, biar aku pergi ke kamar mandi lebih dulu. Kau tau 'kan, sayang, kalau aku langsung pulang kesini tanpa membersihkan diri lebih dulu karena kau yang memintanya?"
Ahra kembali tertawa kecil dan segera melepaskan pelukannya di leher laki-laki itu, kemudian menyadari kalau posisi mereka sedari tadi benar-benar tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Sehun's Bride • osh [ R/18+ ]
Fanfic[ mature contents ]🔞 Bagaimana rasanya tiba-tiba menikah dengan cinta pertamamu sejak kecil? Tanya saja pada Ahra. OH SEHUN x OC || Marriage Life || Romance Comedy || Bahasa || Mature Contents ©caramel-hun,2018