Episode 14

660 33 0
                                    

Bintangku
Part 1

Setelah pertemuan tadi , Iqbaal mengajak ku dan Kak Rasya untuk makan malam disebuah restoran di jakarta ...

"Aku seneng banget bisa bertemu lagi sama kamu sayang" Kata Iqbaal dengan mata berkaca - kaca sambil menggenggam tangan ku
"Aku juga Bal ..." Jawab
"Oh iya ... makasih ya Sya , Lo udah jagain (Namakamu) selama gue gak ada sampingnya" Kata Iqbaal kemudian tersenyum manis
"Iya ... lagian tanpa Lo suruh , gue bakal tetap jagain (Namakamu) . Karena (Namakamu) itu..." Kata Rasya tidak bisa menyambung kalimat
"Karena dia udah kamu anggap adik kamu sendirikan ..." Sambung Iqbaal
"Hmmm... iya" Kata Rasya dengan senyum palsu

"Sebenarnya (Namakamu) itu , adalah cinta pertama dan terakhir gue" Kata Rasya dalam hati
"Maafin aku Kak Sya" Kata ku dalam hati sambil menatap Rasya

Hampir 1 jam lebih kami mengobrol sampai akhirnya memutuskan untuk pulang karena sudah larut malam...

"Iqbaal aku pulang kerumah kamu aja ya..." Kata ku sambil memegang pergelangan tangan Iqbaal
"Besok aja sayang , aku enggak enak sama Rasya . Besok sekalian kita barang - barang kamu yang ada dirumah Rasya" Kata Iqbaal sambil mengelus kepala ku
"Iya (Namakamu) , ini udah malam . Besok aja" Kata Rasya dengan senyum hambar
"Yaudah deh , Bal aku pulang dulu ya" Kataku ke Iqbaal
"Iya sayang..." Kata Iqbaal kemudian mencium kening ku

•••

Keesokan Harinya ...

"Sayang udah semua ini kan? Enggak ada yang ketinggalan?" Kata Iqbaal
"Enggak bal ..." Kata ku sambil mengecek barang - barang ku
"Oh iya kamu udah pamit sama Rasya kan" Kata Iqbaal
"Udah tadi bal ... tapi Kak Rasya tadi minta maaf karen gak bisa bantuin aku kemas barang , karena katanya dia ada urusan penting gitu" Kataku ke Iqbaal
"Ohhh..." Jawab Iqbaal

"Sayang wajah kamu kok pucat banget sih ? Kamu sakit ? Kita kedokter sekarang ya" Kata Iqbaal khawatir"Aku enggak papa kok sayang" Jawabku ke Iqbaal"Eh kamu manggil aku apa tadi ?" Kata Iqbaal"Enggak ada kok" Jawabku malu"Ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang wajah kamu kok pucat banget sih ? Kamu sakit ? Kita kedokter sekarang ya" Kata Iqbaal khawatir
"Aku enggak papa kok sayang" Jawabku ke Iqbaal
"Eh kamu manggil aku apa tadi ?" Kata Iqbaal
"Enggak ada kok" Jawabku malu
"Ah... kamu mah gitu sama aku" Kata Iqbaal pura - pura marah
"Cieee ... gambek ya ?" Kata ku menggoda Iqbaal
"Au ah gelap" Kata Iqbaal
"Jangan marah dong sayang" Kataku ke Iqbaal
"Apaaa??? Enggak denger???" Kata Iqbaal
"Aku sih taunya kamu artis terkenal bukan orang budek" Kataku mengejek Iqbaal
"Kamu bandel ya" Kata Iqbaal kemudian menggelitiku

Setelah sampai dirumah Iqbaal , aku memutuskan untuk menyusun barang - barangku di kamar ku dulu yang aku tempati ...
Betapa kagetnya aku melihat kamarku berubah drastis , menjadi lebih indah ...

"Gimana sayang kamu suka enggak? " Kata Iqbaal yang tiba - tiba muncul di belakang ku"Ini kamu yang buat? " Tanya ku ke Iqbaal"Dibantu sama bang kiki , sama Bi Ijah sih" Kata Iqbaal cengingisan"Makasih Bal , aku sayang banget sama kamu" Kata ku sa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana sayang kamu suka enggak? " Kata Iqbaal yang tiba - tiba muncul di belakang ku
"Ini kamu yang buat? " Tanya ku ke Iqbaal
"Dibantu sama bang kiki , sama Bi Ijah sih" Kata Iqbaal cengingisan
"Makasih Bal , aku sayang banget sama kamu" Kata ku sambil memeluk Iqbaal
"Iya sama - sama" Kata Iqbaal kemudian mencium bibirku lembut dan berhasil membuatku terdiam

"Kamu ..." Kata ku terpotong kemudian memegang bibirku menahan malu
"Aku kenapa? Aku siapa ? Ah aku lupa... bye" Kata Iqbaal mengalihkan pembicaraan kemudian lari menjauh dari ku karena malu atas perbuatan nya

Aku hanya tersenyum melihat tingkah lucu Iqbaal .
Tapi tidak berapa lama tiba - tiba aku terjatuh ...
Aku tidak dapat bertumpu pada kaki ku sendiri , kaki ku terasa mati rasa ...
Aku berusaha untuk berdiri tapi tidak berhasil ...

"Aduhhh... kaki ku kenapa ?" Kata ku berusaha untuk berdiri tapi tidak bisa
"Iqbaal enggak boleh lihat aku kaya gini... aku takut dia bakal khawatir ke aku , tapi aku gimana? Untuk berdiri aja gak bisa" Sambungku kemudian menangis
"Biar kami bantu (Namakamu)" Kata Rasya dan Kak Exel yang tiba - tiba datang dihadapanku

Kak Rasya membopongku dan meletakkan ku di dipinggir tempat tidurku untuk duduk , setelah itu Kak Exel menghampiriku dan mengecek kaki ku ...

"Apa kamu kan ini?" Kata kak Exel memukul kaki ku pelan dengan alat dokter
"Tidak kak" Kata ku sambil menggelengkan kepala
"Coba sebentar kakak gunain kekuatan kakak dulu" Kata Kak Exel dan aku hanya menjawab dengan anggukan kepala

Kak Exel menyinari kakiku dengan kekuatannya , Namun ...

"(Namakamu) , Maaf seperti nya aku tidak bisa menolong kaki mu . Untuk dapat berjalan lagi" Kata Kak Exel
"Enggak mungkin kak" Kata ku tidak percaya dengan perkataan Kak Exel
"Tenang... kamu tidak boleh seperti ini" Kata Rasya yang langsung memelukku karena melihat aku menangis

Tidak beberapa lama , kemudian Iqbaal mengetuk pintu kamar ku .

"Tok..tok.. (Namakamu) kamu sudah tidur?" Kata Iqbaal
"Kak , ada Iqbaal mendingan kalian sekarang pergi . Nanti ketahuan Iqbaal" Kataku kepada Kak Exel dan Rasya
"Baiklah ... kamu jaga diri ya" Kata Rasya lalu mencium keningku kemudian mereka menghilang

"(Namakamu) ... aku masuk ya?" Kata Iqbaal masuk kedalam kamarku

Aku langsung menarik selimutku untuk berpura - pura sudah tidur . Karena saat ini aku tidak bisa menatap mata Iqbaal dengan kondisiku seperti ini...

"Ohhh... kamu sudah tidur ternyata , aku pikir masih bangun . Yasudah Good Night sayang ♥" Kata Iqbaal lalu mencium keningku dengan hangat
"Maafin aku Bal..." Kata ku dalam hati tetapi air mataku tiba - tiba menetes dalam kedaan mata tertutup


Bersambung...

Terima Kasih Cinta || Iqbaal Dhiafakhri RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang