× Amy ×
"Jadi, kau kemana saja?"
"Aku merindukanmu, Zenith!"
"Aku malas mengakuinya, aku merindukanmu, bocah."
"CC merindukanmu, Amy."
"Luke apalagi, dia hampir saja aku antar ke rumah sakit jiwa."
"Heh, Calum, jangan berlebihan! Aku kemarin kerumahnya kok, ya, kan, Amy?"
"W-What? Sungguh?"
"Amy! Jangan ketawa aja, jadi, kamu kemana?"
"Amy! Ayolah, aku benci padamu."
"Clarisse! Jangan seperti itu!"
"Luke! Jangan bersikap kasar ke Clarisse atau aku--"
"AMY AYOLAH KATAKAN SESUATU!"
Aku tidak bisa berhenti tertawa, mereka tidak berhenti-hentinya bertanya padaku, kemana aku belakangan ini, kenapa ditanganku ada perban dan beberapa luka. Well, sepertinya belakangan ini aku menghilang, betul?
Luke kemarin benar-benar ke rumahku, dan ya, tanpa Calum. Luke bilang kalau aku menyebalkan sekali karena tiba-tiba menghilang, tidak memberi kabar dan membuat mereka (aku gak tau 'mereka' itu siapa aja) khawatir. Luke juga bilang kalau aku terlihat hancur. Luke memaksa aku untuk memberitahu apa yang terjadi tapi aku tetap diam dan tidak mau memberitahu.
"Sekali lagi, Amy Zenith, katakan sesuatu."
"Katakan sesuatu." Akhirnya aku bicara sekarang, well, aku, CC dan Luke berada ditempat biasa aku dan CC mengobrol. Mereka sangat-sangat ingin tahu apa yang terjadi padaku. "Satu minggu penu--Oke, terserah berapa hari, kau tidak ada kabar, katakan apapun, Amy." Kata Clarisse, aku berpikir sejenak, apa yang harus aku katakan?
"Aku gak tau, aku gak mau bahas tentang aku menghilang dan membuat kalian semua khawatir padak--Wow, kalian mengkhawatirkan aku, Terimakasih."
Mereka langsung mencibir dan protes bahwa Amy Zenith menyebalkan, "Amy Zenith, ayolah, ceritakan sesuatu." Dasar bocah aneh, senang sekali memanggilku dengan nama Amy Zenith. "Uhm, Mom bilang aku seperti orang sekarat." Wajah Luke dan CC langsung berubah khawatir, lesu, kaget, panik.
"Kau sakit, Amy?!"
"Amy, jangan katakan padaku kalau kau sakit."
"Amy! Luka-luka dan perban itu apa maksudnya?"
Itu kata-kata Calum dan Clarisse, aku gak tahu Luke mau berbicara apa habis ini, aku menunggu sampai Luke berbicara, ayolah Luke, katakan apa saj--Luke memelukku dengan tiba-tiba dan aku sama sekali tidak tahu apa maksudnya. "Luke, heh apa maksud--"
"You okay, Amy?" Dia berbisik tepat disamping telinga ku, aku tidak mau berfangirling ria karena aku masih lesu dan oke, DHDKAKBCUEQLPDJXXIQPJEJQOAXNZ LUKE ADALAH NUTRISI TUBUH KU. "A-aku baik, kenapa?" Luke belum melepas pelukan ini dan dia, astaga ini semakin erat.
Setelah CC berdeham, aku melepaskan pelukan itu dan ya, aku salah tingkah setengah mati. "Ini taman, kau tahu?" Aku menatap sinis kepada Clarisse sementara Luke hanya tertawa. "Ayo, Zenith, katakan sesuatu lagi." Aku berdeham, "Aku udah bilang berapa kali kalau aku gak tau? Mungkin aku sakit? Aku benar-benar gak tau kejadian beberapa hari lalu, yang aku ingat, luka-luka ini karena aku yang cakar sendiri, aku gak tahu kenapa aku menyakar tangan ku sendiri, Mom bilang itulah Amy Zenith."
Oke, aku tidak bohong, Mom bilang seperti itu, "Kalau perban ini, aku juga gak tau, Mom bilang kalau ini bekas--bekas apa ya, aku gak tau aku lupa." CC dan Luke ber-oh ria sementara aku menatap mereka dengan jengkel. Aku dan Clarisse duduk dibangku taman sementara Calum dan Luke berdiri didepan kami.
"Aku kira kau mati." Luke menendang Calum dan Clarisse menceramahi Calum bahwa dia jahat, kejam, dan teman yang tidak baik. "Astaga, aku bercanda, oke? Luke, katakan sesuatu." Aku, Clarisse, bahkan Luke sendiri mengerutkan dahi. "Heh Calum, apa hubungannya sama Luke?" Aku bertanya.
"Ku bilang, Luke Hemmings, katakan sesuatu." Calum tetap memaksa Luke berkata sesuatu dan mengabaikan pertanyaan ku. "Buddy, ayolah, katakan sesuatu tentang... Amy." Ku lihat Clarisse dan Calum tersenyum bahagia sementara Luke memasang wajah kebingungan.
"Cantik." Katakan padaku kalau itu tidak benar, katakan!
"Apalagi?"
"Polos." Apa... aku polos? Seriously?
Calum dan Clarisse tersenyum-senyum bahagia tidak jelas sementara aku sudah mati ditempat. Pipiku memerah, kupu-kupu berterbangan diperutku dan seriously aku tidak bisa berpikir jernih, rasanya ada angin tornado dikepalaku.
Calum memaksa Luke untuk katakan sesuatu, Luke sudah katakan sesuatu seperti 'Astaga, Calum, katakan tentang apa?' Tapi Calum yang gila itu tetap saja memaksa Luke untuk mengatakan sesuatu. Aku dan Clarisse bersabar melihat tingkah Calum yang tidak waras dan Luke yang kelihatannya sudah siap menginjak Calum.
"Ayolah, Luke Hemmings, katakan sesuatu."
"Aku ingin punya band."
"Katakan sesuatu, Luke."
"Aku cinta Australia."
"Katakan sesuatu lagi, Luke."
"APA SIH CALUM KAU BAWEL SEKAL--" Luke menghela napas,
"Luke Hemmings, katakan sesuatu."
"Aku suka pada Amy Zenith."
--------
katakan sesuatu dicooments, aku butuh ituu! vote jangan lupa! ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
LA :: l.h
FanfictionIni tentang Luke dan Amy. Bukan tentang kota Los Angeles. VOTE AND COMMENTS, OKAY?