Shitt!
Kamis, 23 Agustus.
Sekali lagi, kau akan benar-benar kupertanyakan.
23 Agustus, 16:44
Aku tidak bisa marah. Hanya sebentar saja sebelum amarah lebur karena menyentuhmu menjadi candu.
Ketika menatapmu beberapa saat lalu. Aku ingin katakan, "sepertinya aku benar-benar jatuh hati padamu."
Namun kata itu tak terlontar, aku menjadi canggung. Cukup kutatap wajahmu berlama-lama, lalu kubisikkan melalui sorot mata dan segaris senyum.
Beberapa saat kemudian kau menggenggam tanganku, menariknya ke atas dadamu.
"Ada siapa di sini?" Tanyamu.
"Tak ada siapa-siapa."
Lalu kau melempar tanganku, menunjukkan ekspresi kecewa.
Aku tersenyum kemudian menggenggamkan tanganku pada tanganmu lagi. Kemudian kita kembali saling tersenyum, berdamai.
Sering sekali seperti itu. Kita melakukan hal yang sama tanpa bosan. Mempertanyakan hal yang sama tanpa bosan. Seperti itu menyenangkan, apapun menyenangkan jika bersamamu.
Asal kau tau.
Ingin sekali aku menjawab, "ada namaku." Namun aku tak pernah berani mengatakannya. Aku tak pernah benar-benar yakin. Aku selalu diliputi keraguan.
Ah entahlah.
Aku selalu dibayangi pengandaian jika dirimu kemudian meninggalkanku, dan aku harus terpuruk lagi. Mengenaskan.
Boleh aku bertanya?
Apa yang sebenarnya masih kau sembunyikan dariku?
Apa?
Coba katakan.
240818
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter
PuisiSemua surat ini untukmu. Sosok penggugat pendirian yang kupertahankan bertahun-tahun dalam sepi. Tentangmu, yang aku tak tau apakah kelak semesta akan benar mempertemukan kita kembali.
