kesal(?)

706 128 16
                                    

"ini tuan minumnya!",

"terima kasih, tapi bi panggil Minhyun saja!",

"ah begitu? baiklah! bibi tinggal dulu ya!",

Minhyun hanya tersenyum dan tak lama bibi Ahn meninggalkannya sendiri di ruang tamu keluarga Kim. pemuda itu memutuskan berkeliling, melihat-lihat rumah Jaehwan.

kenapa Minhyun ada di rumah Jaehwan? entahlah Minhyun sendiri tidak tahu. dia hanya bercerita kepada Jaehwan dia bosan di rumah karena orang tua dan adiknya pergi ke Busan karena ada saudara yg sakit dan Jaehwan mengajaknya mampir ke rumahnya.

saat asyik berkeliling, pandangan Minhyun tidak sengaja tertuju pada sebuah foto. foto Jaehwan bersama seorang wanita yg sangat cantik. apakah dia ibu Jaehwan? sepertinya Minhyun tahu mengapa Jaehwan sangat cantik. Minhyun kembali melihat foto lainnya hingga akhirnya matanya tertuju pada sebuah foto lain, dimana disana terlihat Sungwoon dan Jaehwan yg tersenyum bersama. mereka berdua terlihat dekat tapi kenapa Sungwoon tega melakukan semuanya?

"Sungwoon!",

Minhyun menoleh dan mendapati Jaehwan yg sudah berpakaian santai. dengan kaos, kemeja yg terikat di pinggangnya dan celana selutut, jangan lupakan kacamata yg bertengger di hidungnya. Minhyun sempat terdiam. ini pertama kalinya Minhyun melihat Jaehwan dengan pakaian santai. Jaehwan bahkan mengikat rambutnya. ingatkan Minhyun untuk berkedip.

"Mau kemana?",

"Ayo jalan-jalan! Bibi Ahn bilang, ada kedai baru dibuka di jalan depan!",

Minhyun tersenyum gemas. Tangannya bahkan sudah bergerak untuk mencubit pipi gembil Jaehwan. Jaehwan benar-benar menggemaskan sekarang.

"Dimana kamar mandi? Aku tidak mungkin memakai seragam",

"Disana!",

Minhyun segera ke kamar mandi. Tak lama dia kembali. Minhyun sudah melepaskan atasannya, menyisakan kaos putih dan celana saja. Kaos putih benar-benar membuat tubuh Minhyun tercetak jelas. Jaehwan segera memalingkan wajahnya ketika dia merasa wajahnya mulai memanas. Sepertinya aku lupa bilang bahwa Jaehwan kita tidak pernah dekat dengan laki-laki, bibi Ahn saja terkejut ketika anak majikannya itu datang bersama teman laki-laki.






















"Ice cream?",

Minhyun terkejut. Kedai yg dimaksud Jaehwan ternyata kedai ice cream.

"Iya! Hachi!",

Jaehwan tiba-tiba saja bersin. Minhyun tidak tahu kalau sebenarnya gadis itu sedang flu. Minhyun memasang wajah datarnya, tidak menyangka Jaehwan akan mengajaknya makan ice cream padahal dia sedang flu.

"Tidak ada ice cream! Kau sedang flu!",

"Ayo!!",

"Tidak Jaehwan!",

"Ayo!",

"Baiklah! Jangan terlalu banyak!",

Mereka berdua pun segera masuk ke dalam kedai. Jaehwan dengan semangat memesan ice cream, tidak hanya untuknya tapi juga untuk Minhyun yg sedang mencari tempat duduk. Kedai itu baru buka kemarin. tempatnya yg tidak terlalu besar tpi nyaman serta harga ice cream yg murah, membuat kedai itu ramai dikunjungi para murid yg ingin mendinginkan otak setelah seharian belajar. Minhyun memilih tempat duduk di dekat kaca, membuatnya dapat melihat dengan jelas orang yg berlalu lalang. Tidak lama Jaehwan datang. Keduanya pun sibuk dengan pikiran masing-masing, bukankah selalu begitu setiap kali mereka bersama?

"Jaehwan, boleh aku bertanya? Ku harap kau tidak tersinggung!",

Jaehwan menatap Minhyun bingung. Tidak biasanya Minhyun harus meminta ijin sebelum bertanya.

trust me! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang