first kiss

810 133 14
                                    

"Aku pulang dulu ya!",

Minhyun segera berpamitan karena hari memang sudah malam. Minhyun dan Jaehwan baru saja belajar bersama, lebih tepatnya Minhyun mengajari Jaehwan. Minhyun mengayuh sepedanya cukup cepat karena hari memang sudah gelap. Sebenarnya rumahnya tidak terlalu jauh, tapi tetap saja dia tidak mau membuat orang rumah khawatir karena pulang terlalu malam.

Baru saja keluar dari area perumahan Jaehwan, Minhyun terpaksa menghentikan sepedanya karena seseorang menghadang jalannya. Minhyun malas melayaninya sebenarnya, tapi dia yakin jika dia menghindar, dia akan terus dikejar. Minhyun turun dari sepedanya dan menghampiri orang yg menghadang jalannya.

"Apalagi sekarang?",

"Kau benar-benar tidak mendengarkanku?",

"Apa yg harus ku dengarkan?",

"Bukankah sudah ku bilang untuk menjauhi Jaehwan?",

"Jaehwan tidak ingin jauh dariku, kenapa aku harus menjauh darinya? Daripada kau repot-repot menghadangku seperti ini, bukankah lebih baik kita bermain sportif?",

"Kau tahu kan, aku akan melakukan apa pun untuk mendapatkan apapun?",

"Dan kau pasti tahu bahwa aku akan melakukan apa pun untuk menjaga apa yg harus aku jaga!",

"Kau mulai menyukainya hah?",














































"Iya! Kenapa? Masalah? Masalah untukmu jika aku menyukai Jaehwan? Kenapa? Kau mulai takut hah? Iya! Aku suka padanya! Aku menyukai Jaehwan!",

Jaehwan membeku seketika mendengar ucapan Minhyun barusan. Dia sengaja mengejar Minhyun tadi karena ada barang yg tertinggal hingga akhirnya dia melihat Minhyun yg sedang bertengkar dengan seseorang. Keduanya sedang beradu pendapat dengan sangat sengit. Jaehwan mendengar semuanya. Jaehwan perlahan berjalan mundur, mencoba tidak menimbulkan suara dan segera lari dari sana. Perasaannya tidak karuan. Jantungnya berdegup sangat cepat. Dia merasakan wajahnya memanas, menahan malu. Kenapa dia merasa hangat??




















"Kau benar-benar menantangku ternyata?",

"Aku tidak menantangmu! Aku hanya ingin menjaga apa yg harus aku jaga!",

"Sialan!",

BUG!



























"menyebalkan sekali! Kenapa harus aku? Tidak bisakah menunggu besok?",

Pemuda bernama Jaehyun itu terus saja mengomel. Baru saja dia mendatangi supermarket untuk membeli barang pesanan ibunya yg sebenarnya bisa dibeli esok hari. Langkahnya mendadak terhenti ketika dia melihat sebuah sepeda terparkir begitu saja di pinggir jalan. Jaehyun sangat mengenal sepeda itu. Sepeda milik temannya. Apa temannya ada disini? Karena penasaran, Jaehyun segera menghampiri sepeda itu. Dia hampir saja memekik ketika melihat temannya tak sadarkan diri di tanah. Wajahnya babak belur, bahkan bibirnya berdarah, bajunya kotor. Jaehyun juga melihat tangan temannya itu memar seperti dipukul benda keras.

"Hwang Minhyun, apa yg kau lakukan disini sebenarnya?",





























"Dia benar-benar pembawa sial!",

"Aku tidak mau dekat dengannya!",

"Siapa lagi yg akan terluka karena dia?",

"Kasihan sekali si Minhyun! Harus terkena sial juga karena dekat dengannya!",

Langkah Jaehwan terhenti ketika mendengar ucapan terakhir. Apa yg terjadi pada Minhyun?

trust me! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang