Pertemuan Pertama

110 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ospek adalah kegiatan yang menjengkelkan terkadang juga menyenangkan, tergantung bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Begitu juga Laila yang telah melalui beberapa harinya untuk melaksanakan kegiatan ospek yang ada di kampus barunya itu, sebagai tanda sekarang Laila bukan lah siswa lagi tetapi telah berganti status menjadi mahasiswa. Laila sangat senang bisa diterima di universitas dan dengan jurusan yang ia impikan yaitu universitas Brawijaya malang. walaupun harus berpisah jauh dengan orang tua, demi cita – cita Laila harus kuat.

Setelah pulang kuliah,hari ini Laila dan beberapa temannya berencana akan menghibur diri mereka.Hari ini mereka berencana akan pergi nonton ke bioskop. Setelah pulang mereka langsung berkumpul di kos Fiola yang merupakan senior mereka, dan ditemani juga oleh dian. Sore ini mereka berencana pergi menonton ke bioskop. setelah melaksanakan sholat magrib dan makan bersama mereka berdiskusi di bioskop mana mereka akan menonton.

"oh ya rek, kita nontonnya dimana?" tanya Dian, yang merupakan senior Laila, untuk memastikan kemana tujuan mereka.

" Terserah aja kak, yang penting deket dan murah" jawab Wahyu dengan nada cengengesan nya.

"kalau yang dekat ya matos aja, deket kok Cuma lewat belakang kos kak fiola aja lurus trus kita ketemu jalan raya, dan jalan beberapa meter udah nyampe, tapi disana lumayan mahal, tapi kalau hari biasa Cuma 30 ribu, kalu pengen murah ya di mall dinoyo, Cuma 25 ribu tapi nggak bisa jalan kaki, harus naik grab" jawab Dian menjelaskan dengan detail tempat bioskop yang akan mereka kunjungi.

" kalau menurut la ya kak, mending kita ke matos aja kalau emang dekat, bedanya juga Cuma 5 ribu, kalau ke dinoyo ntar kita juga ngeluarin uang buat bayar grabnya" jawab Laila sampil mengotak atik hp yang dipegangnya.

" ya udah berarti kita ke matos aja ya?" tanya fiola memastikan kembali, apakah harus kematos atau mall dinoyo.

" iya kak, matos aja sekalian jalan – jalan bareng" jawab putri dengan antusias nya.

Semua sudah sepakat kalau mereka bakalan nonton di bioskop matos, Laila dan dan beberapa temanya berjalan terlebih dahulu, sedangkan Fiola dan Dian berjalan dibelakang mereka menunjukkan jalan ke Laila dan teman – teman. Disepanjang perjalanan banyak hal yang mereka ceritakan dan banyak hal juga yang mereka kerjakan, sesekali terdengar suara sorakan dari mereka. Laila hanya mengikuti apa yang diikuti oleh temannya.

Tiba – tiba Emran menungkai kaki Laila, untung saja Laila langsung reflex dan tidak terjatuh. Awalnya emran hanya berniat menjaili Laila saja, tetapi mood Laila saat itu tidak baik. Dengan nafas yang tertahan Laila langsung menyerang emran, tetapi tidak kena karna emran langsung berlari. Hal itu membuat Laila merasa lebih kesal lagi, Laila bahkan tidak menyerah. Laila juga mengejar emran. Awalnya teman – teman Laila dan kakak tingkatnya mengira Laila sama emran hanya bercanda, tetapi melihat nafas Laila yang mulai tidak normal saking mengejar emran, semua jadi terheran – heran. lalila belum berhenti mengejar emram sampai dia mendapatkan emran dan memukul nya berkali – kali. mungkim emran sadar Laila perempuan dan dia juga tidak melawan apa yang dilakukan Laila, ditambah juga dia tau Laila paling nggk suka di ajak bercanda.

Antara Cinta dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang