Jalanan malam ini terlihat begitu indah dengan dedaunan kecokelatan dan lampu tiang bersinar sepanjang jalan. Lucas membuka jendela mobil disampingnya. Dia mengeluarkan tangannya, mencoba menyentuh angin malam yang berlalu cepat sepanjang jalan. Lucas mengangkat kepalanya memandang langit hitam dengan cahaya kecil bintang yang bersinar samar.
"Lu, tutup jendelamu! Aku tidak bisa focus menyetir dengan angin malammu ini!" omel Brad di balik setir.
Lucas menutup jendela mobil dengan terpaksa. "Ah, dasar tidak menghargai alam! Harusnya kau menikmatinya." Balas Lucas dengan nada suara lebih tinggi.
Brad mengendus. "Aku tidak punya waktu menikmati alam karena sibuk dengan pekerjaan yang membosankan dan melelahkan ini!" kata Brad, setengah bercanda.
Lucas tertawa. Dia sudah berkali-kali mendengar keluhan itu dari Brad, yang sudah dua tahun menjadi managernya. "Apa maksudmu melelahkan? pekerjaaanmu hanya menemaniku saja." Cetusnya. "Apa menjadi temanku memang membosankan?"
"Kadang-kadang." Jawab Brad dan tertawa.
Lucas adalah seorang lelaki yang begitu gemar menulis. Sebagian besar tulisannya, dia masukkan ke media sosialnya. Tidak sedikit orang yang tertarik dengan karya-karyanya dan menjadi penggemar. Dengan modal wajah juga, Lucas mengumpulkan berjuta penggemar di media sosialnya.
Lucas menulis untuk bersenang-senang, sampai dua tahun yang lalu, sebuah agensi menawarinya kontrak untuk mengembangkan tulisannya. Kini, nama Lucas Russett cukup terkenal sebagai penulis muda yang tanpan.
Setelah turun dari tumpangan manajernya, Lucas bergegas naik dan masuk ke dalam apartemennya yang berada di lantai enam. Ini adalah hari-hari terakhirnya tinggal di sana. Waktu sewanya akan segera selesai dan dia akan pindah dari sana beberapa hari lagi.
Lucas duduk di sofa dengan secangkir cokelat hangat di tangan kirinya dan ponsel di tangan kanannya. Dia memandangi sebuah foto selama beberapa menit, mencari inspirasi dari sana. Setelah mendapatkan sesuatu, Lucas membuka note ponselnya dan menulis pikirannya disitu.
Tiba-tiba, sebuah kolom biru muncul di bagian atas ponselnya. Notifikasi twitter muncul dengan nama @sunsunny tertera di layar. Lucas meninggalkan note-nya dan membuka aplikasi dengan gambar seekor burung itu.
"Ah benar. Aku menyalakan notifikasi orang ini." katanya menjelaskan pada dirinya sendiri, yang sempat bingung saat nama @sunsunny muncul.
Bukan hari ini
Beberapa hari yang lalu akun twitter dengan username @sunsunny mengunggah sebuah foto langit ungu, dan muncul di beranda akun Lucas. Gambar itu menarik perhatiannya, karena Lucas memang sering mendapat inspirasi dari gambar-gambar tertentu. Dia mencoba membuka profil itu dan mencari gambar lainnya. Tapi, bukannya gambar, Lucas menemukan keunikan lain di akun itu. Pemiliknya selalu mengicaukan kalimat bukan hari ini setiap malam. Sepanjang apapun Lucas membaca, kata-kata itu selalu muncul. Hal itu membuat Lucas penasaran dan menyalakan notifikasi di akun @sunsunny.
Tanpa peduli, Lucas menekan tanda hati di tweet itu lalu membalasnya.
Lucas Russett : @sunsunny : Lagi?
YOU ARE READING
Fallen Moon
RomanceSunny masih mengikat erat janji sahabat kecilnya, dengan harapan Jonathan pasti kembali untuknya. Setelah sepuluh tahun, Jonathan berhasil mengajarinya menunggu. Sunny terus menunggu janjinya. Tapi, bukan hari ini. Bukan hari ini juga, sampai Lucas...