[ END ] Thistle • Meanie

• Prolog •

"Mingyu..kau tahu aku sangat mencintaimukan.."

"Apa yang nanti akan terjadi dengan kita, aku harap kau tidak pernah melupakanku."

"Ayo kita hidup bahagia..meskipun kita tidak bersama."

Mingyu terbangun dari tidurnya, lelaki tan itu menatap kosong kearah langit yang masih nampak gelap dari kaca apartement miliknya. Matahari belum menampakan wujudnya untuk menyinari alam semesta, tetapi dia sudah terbiasa bangun. Tepatnya dia selalu bangun saat jam masih menunjukan pukul lima pagi.

Mingyu menghela nafasnya, dia beranjak dari tempat tidurnya. Tenggorokannya terasa kering, dia butuh segelas air untuk membasahi tenggorokannya.

"Kau mimpi buruk lagi?"

Mingyu meraih gelas-gelas yang tersusun rapih diatas meja pantry..

"Apa ada yang ingin kau ceritakan? "

Mingyu meneguk habis segelas air tanpa jeda, dia benar-benar kehausan.

"Kau tahu aku pendengar yang baik."

Mingyu melemparkan gelas ditangannya begitu saja, matanya yang semula sendu kini nampak berkilat penuh emosi. Tangannya sudah mengepal dengan kuat, nafasnya memburu.

"Mingyu kau tak apa?"

"Aku sudah mengatakan untuk tidak mencampuri urusanku apa kau tidak mengerti juga?!" Mingyu membentak membuat tubuhnya memundur perlahan.

Mingyu membalikan badannya, matanya menatap nyalang sosok dihadapannya saat ini. Sosok yang bahkan sama sekali tidak ingin dia lihat.

"Apa kau sadar kau ini apa?"

"Mingyu.."

"Jangan menyebut namaku dengan mulutmu yang menjijikan itu!"

"Kau tidak lebih dari sosok hantu menjijikan dimataku!"

Setelah mengatakan hal itu, Mingyu melangkan kakinya meninggalkan sosok yang kini diam termenung ditempatnya.

Bibirnya tersenyum kecil..matanya menatap kosong kearah pecahan gelas yang berantakan seperti halnya dengan hatinya saat ini.

Berantakan dan tak akan pernah kembali seperti dulu lagi.

"Aku tahu aku ini hanya seorang hantu dimatamu, tapi kau harus tahu Mingyu..."

"Kau lupa jika kau pernah mencintaiku dulu..."

Thistle
.
Fevermeanie