• 13 [ END ] •

10.3K 904 209
                                    

"Apa yang kau buat?" Wonwoo menggerakan kursi rodanya menghampiri Mingyu yang tengah berkutat didapur rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau buat?"
Wonwoo menggerakan kursi rodanya menghampiri Mingyu yang tengah berkutat didapur rumahnya.

"Astaga sayang kau mengejutkanku!."

Wonwoo tertawa kecil melihat raut  wajah kekasihnya.

"Bagaimana kau bisa naik ke kursi roda sayang?"

"Sendiri.." Wonwoo terkekeh kecil.

"Seharusnya kau memanggilku bagaimana jika kau jatuh hmm?" Mingyu menunduk untuk memberikan kecupan hangat di kening kekasih manisnya itu.

"Aku tidak mau merepotkanmu terus sayang."

Mingyu mendesah kecil, selalu seperti itu. Wonwoo selalu menolak jika dirinya hendak membantu Wonwoo beraktifitas.  Wonwoo tidak ingin terlihat lemah dimatanya, Wonwoo ingin membuktikan jika dia mampu melakukan hal apapun sendiri meskipun kakinya lumpuh.

Wonwoo begitu terpuruk  dan menangis histeris saat Dokter mengatakan jika dia harus lumpuh permanen, saraf-saraf kakinya tidak lagi berfungsi karena dia terlalu lama terbaring saat koma. Melihat bagaimana Wonwoo mendapatkan kesakitan bertubi-tubi, membuat Mingyu semakin menyalahkan diri sendiri.
Dan sampai kapanpun dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

"Wajahmu pucat sayang apa kau baik-baik saja?"

"Aku sedikit pusing mungkin karena aku lapar?"

Mingyu terkekeh, dia mendorong kursi roda milik Wonwoo untuk mendekat kearah meja makan.

"Aku sudah menyiapkan makanan spesial untukmu, kau harus makan dengan lahap."

"Banyak sekali." Matanya berbinar menatap beberapa makanan yang tersaji diatas meja, Mingyu memang pandai sekali memasak.

"Kau mau makan lebih dulu atau menunggu Ibu dan Bohyuk?"

"Tak apa jika aku makan lebih dulu?"

"Tentu saja sayang.." Mingyu begitu telaten menyiapkan satu porsi makanan untuk Wonwoo.
Wonwoo yang melihatnya hanya mengelum senyum, Mingyu selalu memperlakukannya dengan baik. Kurang beruntung apa lagi Wonwoo?

"Mau aku suapi?"

Wonwoo menganggukan kepalanya dengan cepat, seperti anak kecil yang ditawari beberapa makanan manis.

"Apa kau benar-benar lapar sekali?" Mingyu tersenyum senang melihat sang kekasih yang begitu lahap memakan setiap suapan yang diberikan.

"Hmm aku juga merindukan masakanmu."

"Aku akan membuatkan makanan untukmu setiap hari sayang, katakan saja apa yang kau inginkan."

"Koki Mingyu memang terbaik."
Mingyu terkekeh seraya mengusak lembut puncuk kepala kekasihnya.

"Mingyu-yaa.."

"Ada apa?"

"Apa kau tidak ingin pulang kerumah?" Wonwoo menggigit bibirnya setelah mengatakan hal itu.

[ END ] Thistle • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang