• 1 •

8.6K 954 117
                                    

"Aku baru sampai bu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku baru sampai bu.." Mingyu menyalakan saklar lampu apartement miliknya.
Matanya menyisir setiap penjuru tempat yang sempat dia tinggalkan itu.

"Jangan lupakan obatmu sayang, kau belum pulih sepenuhnya."

"Iya bu, jangan khawatir aku akan menghabiskan obatnya." Mingyu mengusap permukaan meja, memastikan apa meja itu penuh dengan debu atau tidak.

"Bu siapa yang membersihkan apartemenku?" Mingyu bertanya setelah tangannya sama sekali tidak menyentuh debu sedikitpun dari atas permukaan meja itu.

"Ayah dan Ibu menyuruh orang sayang, ya agar kau tidak perlu repot-repot membersihkan apartementmu."

Mingyu tersenyum kecil
"Terima kasih bu, padahal aku bisa membersihkannya sendiri."

"Ibu tidak mau kau kelelahan sayang, ha~ seharusnya kau tinggal saja dirumah."

Mingyu mendengar nada kesedihan dibalik kalimat yang dikatakan oleh Ibunya.

"Aku ingin mandiri bu, dan tidak mau merepotkan Ibu terus."

"Tidak ada seorang Ibu yang merasa direpotkan oleh anaknya, kau harus tahu itu."

"Jangan mengabaikan kesehatanmu, Ibu akan mengontrolmu setiap satu minggu sekali."

"Siap Ibuku sayang.."

"Istrihatlah, jangan lupa cuci kakimu sebelum tidur bila perlu minum lah segelas susu."

Mingyu terkekeh, dia sudah dua puluh empat tahun tapi sang Ibu masih memperlakukannya layaknya seorang bocah berumur delapan tahun.

"Iya bu.."

"Ibu mencintaimu Kim Mingyu.."

"Aku mencintaimu juga bu.."

Mingyu menarik nafas setelah sang Ibu menutup panggilannya. Lelaki tan itu melangkahkan kakinya mengintari setiap sudut apartement miliknya. Mingyu merasakan sesuatu yang aneh setiap kali dia menginjakan kaki di area-area tertentu, dan itu semua membuat kepalanya sedikit berdenyut kala dia mencoba mengingat kenangan apa saja yang dia buat selama dia tinggal disana.

"Petugas itu memindahkan aquariumnya."

Mingyu hampir saja menjatuhkan vas bunga yang dia pegang saat mendengar suara lain disekitarnya.
Mingyu mengusap tengkuknya kala merasakan hembusan dingin mendekati tubuhnya.

"Kau harus mengisi vasnya dengan bunga agar vasnya terlihat indah. Kau bisa memilih crysanthemum, aku menyukai bunga itu."

Mingyu melangkah pergi menjauh dari sana, berusaha mengabaikan sesuatu yang berhasil membuat jantungnya hampir lepas dari tempatnya.

Mingyu tidak pernah membayangkan ini sebelumnya, dia yakin Tuhan menciptakannya sebagai manusia biasa tanpa kelainan apapun. Dalam artian dia bukan manusia yang diberi kelebihan oleh Tuhan, kelebihan yang bisa membuat dirinya bisa melihat mahluk-mahluk tak kasat mata dari dunia lain.

[ END ] Thistle • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang