Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pakai sabuk pengamanmu."
"Aku tidak perlu sabuk pengaman."
Mingyu lagi-lagi melupakan jika yang duduk disampingnya sekarang ini bukan seorang manusia alias bersama dengan arwah gentayangan.
"Musim panas sebentar lagi berakhir, dan kita akan bertemu dengan musim gugur." Wonwoo berceloteh, matanya tak lepas memandangi pemandangan disekitarnya dibalik kaca mobil milik Mingyu.
"Aku tidak percaya ini, aku sedang menyetir dengan seorang hantu disampingku." ujar Mingyu, sedikit bergidik ngeri karena bagaimanapun bagi dia hantu itu sangatlah menyeramkan.
"Hei meskipun aku hantu aku ini tidak menyeramkan!"
Mingyu mengakui itu, jika dilihat-lihat Wonwoo memang seperti manusia pada umumnya. Lelaki itu memakai kemeja putih yang panjangnya sebatas betis, dan wajahnya pun sama sekali tidak menyeramkan malah terkesan manis.
Tunggu apa baru saja Mingyu mengatakan wajah Wonwoo manis?
"Mana ada hantu berwajah manis." Mingyu bergumam pelan namun masih bisa terdengar jelas oleh Wonwoo.
"Kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak."
Wonwoo menggidik lalu kembali menatap jalanan disekitarnya, sementara Mingyu kembali fokus pada setir kemudinya.
"Kau mati karena apa?" Mingyu membuka suaranya untuk memecahkan suasana yang sempat hening diantara mereka.
"Meninggal, mati itu hanya untuk hewan saja."
"Iya maksudku begitu.."
"Aku sakit tidak sempat berobat lalu meninggal." ucap Wonwoo sedikit tidak masuk akal bagi Mingyu.
"Aku pikir seorang hantu yang masih gentayangan dia mati dengan cara sadis." Wonwoo ingin protes kembali saat mendengar kata 'mati' dari bibir Mingyu.
"Seperti menjadi korban pembunuhan begitu?"
Mingyu menggidikan bahunya, dia hanya berpendapat saja.
"Aku sempat bertengkar dengan kekasihku sebelum aku pergi, itu sebabnya kenapa aku ingin memastikan dia bahagia. Aku merasa bersalah padanya.." lirih Wonwoo
"Lalu apa yang akan kau lakukan untuk menebus kesalahmu itu?"
Wonwoo terdiam sejenak, hantu manis itu meremas ujung kemeja yang dipakainya. Matanya menatap figure lelaki disampingnya dengan lekat.
"Membuat dia mengingatku lebih dulu.."
"Karena dengan itu dia bisa tahu jika aku sangat mencintainya..."
"Ah biar aku tebak, kekasihmu hilang ingatan?"
"Hmmmm..itu yang membuatku sedih. Dia tidak bisa mengingatku dengan mudah."