• 7 •

5.2K 730 57
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mingyu berjalan mengendap-ngendap berusaha tidak menimbulkan suara agar konsentrasi Wonwoo yang kini sedang fokus pada beberapa buku pelajaran didepannya.
Setelah jaraknya sudah dekat, dia merunduk untuk memberikan kecupan kecil dipipi lekaki manis itu.
Wonwoo tersentak, hampir saja dia memukulkan buku tebal ditangannya pada orang yang sudah lancang mencium pipinya, tetapi kemudian dia mendengus kala mendapati Mingyu tengah memamerkan cengiran bodoh padanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" jika dirinya tidak sedang berada diperpustakaan sekolah, sudah dipastikan dia akan memekik keras pada lelaki yang sekarang sudah mendudukan diri disampingnya.
Wonwoo mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru perpustakaan, memastikan jika tidak ada orang yang melihat kearahnya juga Mingyu. Beruntung, orang-orang yang datang ke perpustakaan berada jauh dari tempatnya berada dan mereka sibuk dengan buku masing-masing.

"Kenapa kau kesini?"  Wonwoo kembali bertanya karena Mingyu tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Aku mencarimu dikelas, tapi kau tidak ada." Jawab Mingyu

"Aku malas diam dikelas, mereka akan berisik jika guru tidak datang." ucap Wonwoo kemudian kembali melanjutkan bacaannya yang sempat tertunda.
Mingyu mendengus sebal, jika sudah bersama buku Wonwoo pasti akan mengabaikannya. Heol, memangnya apa yang menarik dari buku-buku itu.

"Wonwoo.."

"Hmmm?"

"Aku merindukanmu.." Mingyu menelungkupkan kepalanya diatas meja untuk menatap wajah manis Wonwoo.
Mingyu tersenyum, dia tidak pernah melihat seseorang yang akan jauh lebih manis jika tengah berkonsentrasi. Atau memang Wonwoo sudah dilahirkan untuk menjadi mahluk dengan kadar kemanisan melebihi manisnya gula dan madu?
Katakan jika Mingyu tidak berlebihan dalam memuji Wonwoo saat ini.

"Kau cantik.."

"Diamlah Mingyu atau aku akan mengusirmu."

"Maaf sayang.." Mingyu meraih salah satu tangan Wonwoo untuk dia genggam dan dia kecupi berulang kali.

"Mingyu jangan menggangguku!." Wonwoo menatap tajam, mengancam lelaki yang sudah satu bulan ini berstatus sebagai kekasihnya. Meskipun percuma saja, karena Mingyu tidak pernah takut pada ancamannya.

"Aku merindukanmu sayang, apa kau tidak merindukanku?" Mingyu merengek, Wonwoo memasang wajah pura-pura ingin muntah.

"Demi Tuhan Mingyu, kita bahkan baru berpisah tidak lebih dari empat jam. Bagaimana jika aku pergi darimu selamanya?"

"Aku mungkin akan mati karena terlalu merindukanmu. Dan aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku sedetikpun Jeon Wonwoo."

Wonwoo mendecih, namun wajahnya memerah hanya karena kalimat yang baru saja diutarakan kekasihnya itu.

"Wonwoo-yaa.."

"Ada apa?"

"Sampai kapan kita akan seperti ini? Menyembunyikan hubungan kita dari orang-orang?"

[ END ] Thistle • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang