• 4 •

4.8K 811 65
                                    

"Kemana kau semalam?" Wonwoo yang tengah menatap pemandangan kota Seoul dimalam hari menoleh kearah Mingyu yang terlihat melangkah menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana kau semalam?"
Wonwoo yang tengah menatap pemandangan kota Seoul dimalam hari menoleh kearah Mingyu yang terlihat melangkah menghampirinya.

"Mencari hiburan." Wonwoo menjawab dengan singat lalu kembali menatap pemandangan indah didepan matanya, pemandangan yang bisa diharapkan akan memperbaiki suasana hatinya saat ini.

"Apa yang dilakukan para hantu saat mencari hiburan?" tanya Mingyu dengan sedikit kekehan diakhir kalimatnya.

"Menakuti orang misalnya?" Wonwoo menggidikan bahunya, dia bukan type seorang hantu yang selalu bermain-main dengan seorang manusia yang lemah terhadap hantu.
Mencari hiburan baginya adalah berdiam diri menatap tayangan idola K-pop dilayar besar dipusat kota, atau pergi ke toko penjualan dvd klasik disebrang gedung apartement. Dan dia akan berdiam disana mendengarkan musik klasik yang selalu diputar oleh si Kakak penjaga toko itu.

"Kenapa kau belum tidur."

"Insomnia, sangat menyebalkan. Aku rasa aku tidak pernah memiliki riwayat insomnia seperti ini. Terbangun dari koma memberikan perubahan banyak untukku." Mingyu mendudukan diri disamping Wonwoo, ikut memandangi pemandangan malam kota Seoul.
Jalanan nampak lengang, karena sebagian manusia sudah terlelap tidur mengistirahatkan diri mereka dirumah masing-masing.
Mereka yang masih beraktifitas disaat tengah malam seperti ini mungkin tengah mencari hiburan, atau memang terpaksa pulang malam dari pekerjaan mereka.

"Mingyu.."

"Hmmm?"

"Lelaki itu..kenapa kau percaya dia kekasihmu?" Wonwoo bertanya dengan ragu.

"Minghao? Awalnya aku memang tidak percaya, kau tahu banyak orang yang memanfaatkan kondisiku sekarang demi kesenangan mereka masing-masing."

"Aku sudah menanyakan perihal Minghao pada orangtuaku, dan mereka bilang Minghao memang kekasihku. Kita sudah bersama sejak masa bangku sekolah menengah."

Nafas Wonwoo tercekat, dia menggelengkan kepalanya menyangkal apa yang baru saja Mingyu katakan.

"Amnesia sialan, bagaimana aku bisa melupakan kekasihku sendiri." Mingyu meruntuk.

"Mingyu itu tidak benar, Minghao menipumu!" Ingin rasanya Wonwoo berteriak seperti itu pada lelaki yang duduk disampingnya kini.
Jika sejak awal dia tidak mementingkan kesehatan Mingyu, maka saat itu juga dia mengutarakan semuanya.
Namun Wonwoo lebih mempertahankan keegoisannya, keegoisan yang dapat mengantarkannya kedalam lubang kesakitan.

"Ada apa dengan tanganmu?" Mingyu baru menyadari jika sebagian tangan milik Wonwoo terlihat seperti bayangan semu. Tidak nyata seperti bagian tubuhnya yang lain.

"Malaikat kematian tidak memberiku waktu yang banyak Mingyu, sebagian tubuhku akan menghilang jika orang yang aku cintai menghilangkan kepercayaanku...dan itu sangat menyakitkan Mingyu." Wonwoo berucap dengan mata yang menatap lekat obsidan hitam milik lelaki dihadapannya saat ini.
Tatapan mata yang berhasil mengubah seluruh hidupnya sejak pertama kali Wonwoo menatapnya...

[ END ] Thistle • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang