Night (10)

1.1K 65 2
                                    

Happy Reading....~~~~


Author POV

Saat ini terlihat Taka sedang membuat sebuah coklat panas di dapur. Setelah selesai, dia kemudian membawa dua gelas coklat panas menuju ke ruang tamu. Di ruang tamu terlihat Ryu sedang membaca koleksi buku milik Taka. Taka kemudian meletakkan coklat panas tersebut di atas meja.

"Ini coklat panas buatmu, minumlah."

Ryu menghentikan kegiatan membacanya dan melihat ke arah Taka. Dia berterima kasih dan mencicipi coklat hangat tersebut.

"Jadi, kau akan pulang?."

"Tidak."

"Kenapa."

Ryu tidak menjawab dan kembali membaca bukunya. Taka sedikit merasa kesal karena tingkahnya tersebut.

"Hei gila, kau itu tuli?."

"Kenapa kau memanggilku gila, aku ini masih waras."

"Waras bagaimana? Jika dipikir siapa sih yang mungkin akan datang jam begini bertamu ke rumah orang lain."

"Aku."

Ryu menjawab dengan cueknya dan membuat Taka mengernyitkan dahinya. Taka benar benar merasa kesal dan jengkel dengan sikapnya yang acuh.

"Kau pulanglah, ini sudah larut malam kau tahu."

"Aku ingin menginap."

"Tidak! Aku tidak mau."

Ryu memberhentikan membacanya dan melihat ke arah Taka. Taka kemudian merasa sedikit kikuk saat dilihat Ryu dengan intens.

"Kau itu bukan orang yang bisa menjaga dirimu sendiri. Lihat saja, kali ini kau hampir di rampok orang lain bahkan sampai hampir dibunuh. Kau juga sangat suka tidak memakai baju dirumah dan hanya memakai handuk saja. Bisa bisa para penjahat kelamin akan menyerbumu setiap malam."

Taka yang merasa kesal kemudian menggertak meja dan membuat minuman yang ada di atas meja sedikit tertumpah.

"Jangan anggap remeh aku! Kau kira aku tidak tahu bagaimana caranya berkelahi? Aku itu sangat bisa kalau hanya seperti bela diri yang ada di televise, itu mah kecil. Apalagi soal masalah penjahat kelamin, gak usah takut soalnya aku masih perjaka kok."

"Memangnya buat apa aku tahu kau itu perjaka atau tidak. Kau itu benar benar tidak bisa santai. Kau membuat coklat panas ini tertumpah kau tahu. Ini sangat enak."

Taka hanya melihat saat Ryu membersikan tumpahan coklat panas tersebut. Taka sedikit merasa malu saat hal yang dikatakan Ryu tadi. Memang benar apa yang dikatakannya. Dalam pikiran milik Taka, dia merasa bahwa tidak ada perlunya dia mengatakan hal tersebut.

"Hei, jangan meminum itu. Yang itu punyaku."

Ryu yang sedang memegang segelas coklat panas kemudian segera menyimpannya.

"Kukira dua gelas ini punyaku."

"Pikirlah, aku yang hampir dirampok malah kamu yang dilayani. Memang kamu tidak punya otak atau bagaimana?."

"Daripada coklat itu sia sia."

Taka langsung mengambil coklat tersebut dan segera meminumnya sampai habis.

Setelah berbincang bincang lama dengan Ryu, Taka kemudian merasa ngantuk dan segera mengusir Ryu untuk pulang namun sayangnya Ryu tetap bersih keras untuk tinggal menginap. Taka bingung jika Ryu akan menginap soalnya dia hanya mempunyai satu kamar tidur saja. Jika dia menyuruh Ryu tidur di sofa nantinya dia merasa tidak enak namun jika dia yang tidur di sofa, nanti besoknya dia pegal pegal. Akhirnya, mau tidak mau Taka menyuruh Ryu untuk tidur bersamanya dalam satu kasur.

Be A Cool Boy II : A New TrailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang