Escape (13)

844 60 3
                                    

Happy Reading~~~~~




Ryu POV

"Hal apa lagi yang terjadi sekarang! Memangnya ada masalah apa sampai harus melibatkan Taka."

Aku sungguh tidak bisa menahan emosiku sekarang. Aku dihinggapi rasa khawatir dan juga marah di saat yang sama. Kejadian penculikan Taka ini membuatku benar benar tidak bisa tenang. Aku tidak menyukai hal seperti ini terjadi. Siapapun dalang di balik ini siap siap saja berurusan denganku.

"Hei Marlon, apakah sudah sampai?."

Aku menengok ke arah Marlon, sekretaris Taka sekaligus monitorku untuk melihat keadaan Taka di kantor. Dia bertugas untuk memberikan petunjuk arah padaku selagi aku menyetir.

"Tinggal satu belokan lagi dan setelah itu sekitar lima belas menit lagi kita sampai."

"Ck, kenapa itu terlalu lama?."

"Mungkin masalahnya karena kita berada di tengah hutan dengan medan jalan yang tidak menentu. Waktu lima belas menitpun menurutku yang sudah tercepat. Bersabarlah dan fokus saja menyetir."

Bagaimana mungkin aku bisa fokus dengan suasana seperti ini. Aku sangat mengkhawatirkan Taka tapi sebaiknya memang aku harus mendinginkan kepalaku. Aku tidak ingin mengambil langkah yang salah.

"Ah Marlon, aku ingin bertanya. Memangnya ada sesuatu dengan sepupu Taka itu? Maksudku apakah dia ikut campur dengan masalah penculikan ini?."

"Aku juga kurang tau tapi pastinya Hank ingin merebut posisi tuan Taka. Sudah dari ayahnya yang sangat ingin merebut perusahaan Putra itu dan kini Hank lah yang melanjutkan kemauan ayahnya tersebut."

"Cih, menggelikan."

Aku kemudian segera membanting stirku ke kanan seperti intruksi GPS.

"Bisakah kau mengendara dengan cara yang lebih aman?."

"Tidak ada waktu sekarang. Aku tidak ingin Taka rusak sebelum aku datang."

"Hee..... aku tidak mengerti."

Aku menambah kecepatanku walaupun akan banyak guncangan nantinya tapi itu tidak akan aku hiraukan. Sebaiknya aku segera sampai dan menyelamatkan Taka sebelum terlambat.

Akhirnya kami sampai di depan sebuah gubuk dimana Taka di sekap. Aku segera turun dan segera mendobrak pintu tersebut.

"Kau pengendara yang buruk Ryu. Tunggu! Jangan bertindak begitu saja. Kita butuh rencana."

Aku berbalik ke arah Marlon dan memperhatikannya untuk mengutarakan idenya tersebut.

"Begini, aku mau kau jangan gegabah. Kita lihat dulu bagaimana keadaan di dalam dan setelah itu kita memikirkan cara masuk dengan aman. Mungkin saja akan banyak orang di dalam bukan."

Aku memikirkan idenya tersebut dan menyetujuinya. Kami kemudian segera menuju pintu tersebut dan melihat ke dalam pada sela sela gubuk tersebut. Aku sama sekali tidak menemukan keberadaan Taka.

"Sepertinya kita harus mencari cara lain untuk masuk. Kita harus seminim mungkin membuat kegaduhan."

Aku kemudian mendobrak pintu tersebut dan membuat pintu itu rusak.

"Hey keluar kalian! Dimana kalian menyembunyikan Taka."

Aku kemudian segera masuk dan melihat keadaan di dalam.

Be A Cool Boy II : A New TrailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang