Threat (8)

1.1K 66 2
                                    

Happy Reading....



Taka POV

Senin, adalah hari dimana semuanya dimulai. Saat ini aku sedang berada di depan laptop sambil melihat data penjualan produk terbaru perusahaan ini. Tiba tiba terdengar suara ketukan dari luar, akupun menyuruhnya untuk segera masuk.

"Permisi tuan, maaf saya mengganggu."

"Ada apa Marlon?."

"Saya mau mengantarkan beberapa dokumen tentang produk baru kita. Disini tertera bagaimana kepuasan konsumen di dalamnya."

"Ah, terima kasih. Taruhlah di dekat mejaku kalau begitu."

"Ah, ada satu lagi tuan. Ada yang ingin saya sampaikan."

"Hmm...? Apa."

"Sepupu anda, tuan Hank akan datang menemui anda sebentar siang."

"Buat apa dia datang untuk menemuiku? Apa yang ingin dia bicarakan."

"Saya tidak tahu pasti tuan, dia hanya menelpon dan mengabarkan bahwa dia akan datang."

Aku mengangguk dan menyuruhnya untuk keluar. Aku menyandarkan punggungku dan memijat mijat kepalaku. Sepupuku itu kenapa dia harus datang, dia sudah tidak ada urusan lagi di kantor ini. Hank, sepupuku yang haus akan kekuasaan itu dan dia sama seperti ayahnya. Ayahku dan ayahnya adalah seorang saudara namun ayahnya selalu saja ingin membuat ayahku memberikan jabatannya ke dirinya sampai dia membuat berbagai rencana untuk membuat ayahku menyerah. Namun untungnya, ayahku mengetahui rencana tersebut dan akhirnya dia dipecat di perusahaan ini. Entah apa lagi yang dia rencanakan sekarang.

Disaat aku sedang melamun, aku merasa handphoneku berbunyi. Aku segera mengambil handphone tersebut dan melihat Ryu sedang menelpon.

"Ada apa? Kenapa kau menelpon."

"Aku ingin mengajakmu makan siang bersama, kau ingin?."

"Entahlah, aku merasa sibuk hari ini."

"Sesibuk sibuknya seseorang pasti memerlukan makan juga bukan, atau aku saja yang datang ke kantormu."

"Jangan, kau tidak perlu kemari. Kau sebutkan saja dimana tempatnya, aku akan datang."

"Kita makan di restoran dekat kantormu saja. Apa aku harus menjemputmu?."

"Tidak perlu. Kalau begitu sampai jumpa nanti siang."

Aku menutup sambungan telepon tersebut dan menyimpan handphoneku dalam kantongku. Aku kemudian beranjak dari kursiku dan segera menuju ke toilet untuk menyegarkan diriku.

Setelah selesai dari toilet, aku segera kembali dan mengecek dokumen dokumen yang dibawa Marlon tadi. Namun saat aku keluar, aku melihat seseorang sedang menduduki kursiku.

"Bukan hal yang sopan jika kau memasuki ruangan orang lain tanpa izin."

Orang yang berada di kursi itupun berbalik dan melihat ke arahku. Aku tidak terkejut saat mengetahui siapa yang ada disana.

"Hai sepupu, apa kabar."

Ya, dia adalah Hank, sepupu yang agak membuatku merasa kesal.

"Mau apa kau kesini."

"Aku hanya ingin mengunjungimu saja, apakah tidak boleh."

"Kau pulanglah sekarang, aku sedang sibuk."

"Hei, aku baru saja datang dan kau menyuruhku pulang begitu saja? Setidaknya biarkan aku membantumu mengerjakan pekerjaanmu. Kau pasti lelah mengerjakan semua ini. Tenang saja, aku akan membantumu."

Be A Cool Boy II : A New TrailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang