Taka POV
Sudah lama aku meninggalkan negara ini untuk fokus belajar di luar negeri. Sekarang umurku sudah 23 tahun dan sudah mulai berpikir dewasa. Aku juga sudah melepas kacamataku dan memakai softlens saja. Saat ini aku sedang berada di Bandara dan mencari keberadaan keluargaku. Aku mendengar teriakan dari samping kananku dan melihat ibuku yang memanggilku. Kusegerekan langkahku menuju ibuku dan langsung memeluknya.
"Ibu apa kabar? Baik baik saja?."
"Iya nak, ibu baik baik saja kok. Kamu sekarang udah besar yah dan juga tampan. Aku bahkan ingin jatuh cinta lagi."
"Hahaha... ibu ini bagaimana dan lagipula diakan anak kita pastilah tampan."
"Ahaha, Ayah bisa saja."
Aku kemudian mengambil tangannya dan menyalaminya.
"Ah, sudah sudah. Kelihatannya kau lelah setelah perjalanan jauh sayang. Sebaiknya kita segera pulang sekarang."
"Baik ibu."
Kami pun segera bergegas menuju rumah dengan menggunakan mobil Ayah. Setelah menaikkan barang barangku ke bagasi mobil, Ayah langsung melajukan mobil ke rumah. Di dalam mobil kami bercerita tentang keadaan di Australia dan apa yang sering aku lakukan disana. Apakah aku mendapatkan teman dan juga yang malas ku jawab yaitu apakah aku sudah mempunyai seorang Pacar.
Tidak butuh waktu yang lumayan lama, akhirnya kami tiba di rumah. Aku kemudian menurunkan barangku dan dibantu oleh Ayah untuk membawakannya ke dalam rumah.
"Ayo sekarang kita makan dulu, ibu sudah memasakkan masakan yang enak buat kedatanganmu."
Kami pun segera menuju ke meja makan dan menyantap makan siang kami. Di tengah saat makan siang berlangsung, ayah kemudian menanyakan suatu hal kepadaku.
"Taka, sekarang kau sudah lulus kuliah dan siap untuk menggantikan posisi Ayah."
"Hmm... kalau itu sih aku tahu tapi aku masih ragu apakah aku bisa bekerja di kantor Ayah apalagi akan meggantikan Ayah. Aku sungguh tidak percaya diri."
"Hei, semua orang pasti akan gugup jika di percobaan pertamanya jadi kau jangan risau dan Ayah yakin kau pasti akan berhasil suatu hari nanti. Besok kita akan mengunjungi perusahaan sekaligus mengajarimu tentang suasana orang bekerja."
"Baiklah ayah." Jawabku dengan semangat.
kami kemudian melanjutkan makan siang kami.
.
.
.
Keesokan harinya aku sudah siap untuk menuju ke kantor Ayah. Aku tahu suatu saat dia akan kugantikan posisinya suatu saat nanti tapi untuk saat ini aku masih harus belajar untuk menjalankan perusahaan Ayah.
Kami pun sampai di kantor Ayah dan Ayah mengajakku berkeliling. Dia mengenalkanku pada karyawan karyawannya dan memperlihatkan pekerjaan pekerjaan yang ada di kantor ini.
"Taka, perkenalkan dia adalah sekretaris Ayah dan nanti akan jadi sekretarismu. Umurnya juga tidak terlalu jauh denganmu."
Aku kemudian mengulurkan tanganku seraya untuk memperkenalkan diri.
"Taka."
"Marlon."
"Baiklah, kalian sudah berkenalan. Sekarang ayo kita masuk ke ruangan Ayah."
Aku dan Ayah kemudian masuk ke dalam ruangan kerja Ayah. Ruangan kerja Ayah terdapat banyak dokumen yang tersusun rapi. Ruangannya pun nyaman sehingga membuat nyaman untuk bekerja disini.
"Ayah, aku keluar sebentar. Aku ingin ke toilet."
"Baiklah."
Akupun segera melangkahkan kakiku menuju ke toilet. Sesampainya di toilet, aku segera menyelesaikan masalah alami yang harus dibuang. Setelah selesai, aku segera keluar dari bilik dan mencuci tanganku. Saat aku sudah selesai mencuci tanganku, aku berbalik dan tanpa sengaja menabrak seseorang.
"Ah, maaf aku sungguh tidak sengaja."
"Ah, tidak apa apa."
Dia kemudian berdiri dan melihatku. Dia kemudian terlihat kaget saat melihatku.
"Eh Pak, anda baik baik saja."
"Ternyata kau sudah kembali."
Dia kemudian berbalik dan pergi meninggalkanku. Aku sungguh tidak mengerti kenapa orang itu bertingkah aneh. Dia menatapku seakan dia mengenaliku. Tapi setelah melihat wajahnya membuatku sedikit mengingat seseorang tapi aku tidak tahu siapa.
"Ah, lupakan saja. Sebaiknya kembali ke ruangan Ayah."
Aku kemudian segera kembali ke ruangan Ayah. Sesampainya di ruangan Ayah, aku melihat Ayah sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Ayah sedang apa?."
"Ini Ayah sedang memeriksa laporan data bulan perusahaan bulan ini. Kamu duduk dulu, kan kamu capek berkeliling kantor tadi."
Aku kemudian duduk sambil memperhatikan pekerjaan Ayah. Suatu saat aku akan menjadi seperti Ayah. Ilmu yang sudah ku dapat dari Australia akan kuterapkan disini. Aku akan menjadi orang hebat dan perjalananku dimulai dari sekarang.
Selamat Datang di series kedua Be A Cool Boy
Disini saya akan update chapter setiap hari sabtu
Chapter 1 akan di posting malam ini yaitu 23 Juni 2018Jadi jangan kelewatan Chapter 1 nya
Gee
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Cool Boy II : A New Trail
Action"Aku menyadari tatapan itu, sebuah tatapan saat di hotel di musim panas. Pandangan yang terlalu menyilaukan bagai sinar yang bagaikan menembus pohon pohon palem. Ku tersadar kamulah rasa sakit yang selama ini tertinggal di dalam hatiku. Dia masih s...