Danger (9)

1K 62 1
                                    

Happy Reading.....~~





Taka POV

Saat ini aku sedang berada di kantorku dan mengerjakan tugas tugas perusahaan. Namun saat aku sedang memeriksa laporan laporan yang masuk, suara berisik dari Ryu malah membuat konsentrasiku terganggu.

"Ryu, apa yang kau lakukan? Kau benar benar mengganggu pekerjaanku."

"Aku hanya bosan dan setidaknya bersiul bisa membuatku terhibur."

Saat ini Ryu berkunjung ke kantorku dan katanya berkunjung. Dia ingin memastikan bahwa aku baik baik saja sampai aku pulang nanti.

"Apakah kau tidak ada urusan di kantormu sekarang? Kau terlalu membuang buang waktumu disini Ryu."

"Aku tidak keberatan menjagamu seperti ini. Saat ini kau sedang dalam bahaya dan kau butuh penjagaan."

"Penjagaan seperti apa? Disini aku mempunyai keamanan yang baik."

"Hanya untuk jaga jaga saja, mungkin saja bukan tiba tiba kau dalam bahaya lalu keamananmu dilumpuhkan lalu kau ditangkap. Itulah gunanya aku disini."

"Kau terlalu berlebihan Ryu. Kau berkata seakan aku sedang diincar oleh mafia terkejam saja."

"Aku hanya mengira ngira. Sebentar lagi sudah jam 5, apakah kau ingin pulang?."

"Sepertinya aku akan pulang untuk beristirahat. Pekerjaanku juga sudah banyak yang selesai jadi sisanya bisa aku lanjutkan besok."

Aku membereskan dokumen dokumen dan menyusunnya dengan rapi. Setelah membereskan pekerjaanku, aku bersandar pada kursi dan melemaskan otot ototku.

"Ah, badanku terasa kaku sekali. Badanku terasa pegal."

Tiba tiba ada yang memijit bahuku dari belakang. Aku menengok ke belakang dan melihat Ryu sedang memijitku.

"Kau terlihat sangat kelelahan, jangan terlalu memaksakan dirimu kau tahu."

"Tidak juga, aku hanya menjalani tugas yang diberikan kepadaku. Mau bagaimanapun, itu adalah kewajibanku."

Ryu memijitku dengan nyamannya dan membuatku merasa lebih nyaman. Dia memijit pundak, punggung dan juga kepalaku.

"Ryu, aku merasa badanku sangat ringan sekarang. Aku tidak tahu jika kamu pintar memijit seperti ini."

"Hei, jangan meremehkan aku. Lagipula untuk dirimu apasih yang tidak."

Aku tiba tiba merasa pipiku terasa memanas saat Ryu mengatakan hal tersebut. Aku segera berdiri dan mengambil jas dan tasku. Aku berjalan keluar menuju ke arah pintu.

"Tunggu Taka..! mau kemana kau?."

"Anu... itu aku ingin pulang."

"Tapi ini belum jam pulang kantormu. Masih ada lima menit lagi."

Bagaimana ini, aku tidak boleh terlihat malu di depannya. Dia bisa bisa menertawaiku karena tingkah bodohku ini. Aku harus memikirkan cara agar bebas dari pembicaraan ini.

"Aku kan bosnya, jadi mau mau aku dong pulang cepat atau tidak."

"Hmm... baiklah kalau begitu. Bukan karena hal yang lain kan?."

"Tidaklah! Aku ingin pulang cepat , itu saja!."

Aku keluar dengan membuka pintu dengan keras dan berjalan cepat meninggalkan ruangan kantorku. Dibelakang terlihat Ryu berteriak memanggilku. Aku mengacuhkan teriakannya itu dan segera menuju ke luar.

Be A Cool Boy II : A New TrailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang