Plan (2)

1.8K 105 2
                                    

Selamat membaca semua....


Ruu POV

Aku duduk di sebuah sofa sambil menyandarkan punggungku. Senyuman dari bibirku melebar sampai membuat pipiku terasa terangkat ke atas. Aku tidak percaya bahwa akhirnya aku bertemu dengannya lagi setelah 7 tahun berpisah. Janji yang sudah kami buat akhirnya aku akan bisa membuktikannya. Dia sudah sedikit berubah, dia sudah terlihat dewasa dan sedikit bijaksana walaupun sikap cerobohnya tetap saja tidak hilang darinya.

Tiba tiba terdengar dering handphone dari kantong celanaku, aku kemudian mengambil handphone ku dan melihat siapa yang menelpon. Terlihat nama Gyon di layar handphone ku, aku kemudian mengangkat teleponnya.

"Ya, Halo."

"Hai kak, bagaimana rapatnya?."

"Rapatnya berjalan lancar, kami juga sudah saling setuju untuk mengirim bahan mentah."

"Maksudku bukan itu, aku tanya soal Taka."

"Ah, soal itu. Dia baru saja kabur."

"Eh? Kabur? Kenapa dia kabur?."

"Dia tahu bahwa aku Ruu dan dia kemudian lari saat mengetahui hal tersebut."

"Err... kau tidak kecewa?."

"Untuk apa?."

"Ya, penantianmu selama ini takutnya sia sia."

"Kenapa harus sia sia? Kurasa penantianku selama ini akan terbayarkan. Akhirnya dia kembali ke sini sudah sangat membuaku merasa bahagia."

"Baiklah kak, aku turut ikut bahagia. Aku juga akan membantumu untuk dekat dengan Taka kembali."

"Ya, makasih."

Aku kemudian menutup telepon dan menyimpan handphone ku. Aku kemudian membaca dokumen yang kupunya tentang perusahaan yang dipimpin Taka. Ternyata selama dia memimpin, dia cukup bagus dalam memimpin perusahaannya. Ternyata tidak sia sia dia belajar lama di luar negeri. Aku kemudian menelpon sekretarisku dan menyuruhnya untuk datang kesini.

Tidak lama sekretarisku kemudian datang dan berdiri di depanku.

"Ada apa pak? Apakah ada hal yang penting?."

"Begini, aku ingin kau memberitau perusahaan Putra bahwa aku akan ke sana besok sambil membicarakan kerjasama ini."

"Baik pak, akan segera ku laksanakan."

"Ingat, aku hanya ingin bertemu berdua dengan direktur perusahaannya saja."

Dia kemudian mengangguk dan izin keluar dari kamar ini. Aku kemudian berbaring di kasur sambil merentangkan tanganku.

"Hahaha... kali ini kau akan kudapatkan Taka, jangan harap kau bisa pergi lagi dariku."

.

.

.

Taka POV

Aku ke kantor dengan perasaan yang kurang mengenakkan. Aku terus mengalami mimpi buruk semalaman karena orang itu. Aku sudah berusaha keras untuk melupakannya namun kenapa dia muncul lagi dan membuatku merasa tidak bisa melupakannya lagi.

Di sepanjang jalan semua menyapa selamat pagi padaku namun aku hanya membalasnya lesu. Aku merasa bahwa hari ini aku sangat kurang semangat. Aku akhirnya sampai di ruanganku dan segera memeriksa laporan bulanan. Aku membuka dokumen dokumen dan melihat apakah harus ada yang ditanda tangani olehku. Aku kemudian berhenti pada satu dokumen yaitu tentang launching produk terbaru. Aku merasa sangat malas sebenarnya menjalin kerja sama dengannya namun dia satu satunya harapan untuk produk terbaru kantor ini. Baiklah Taka tenangkan dirimu, kau hanya menjalin kerja sama dengannya paling lama satu bulan saja dan itu tidak akan membuatmu tersiksa. Kau hanya harus tenang melewati satu bulan yang berat ini dan tetap tunjukkan kepemimpinanmu padanya. Jangan sampai dia membuatmu semakin terpuruk.

Be A Cool Boy II : A New TrailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang