Chapter 16

45 6 1
                                    


"Ketika kau merasa menjadi bunga layu yang tercerabut dari akarnya, janganlah kau menjadi hancur. Karena angin akan membawamu terbang ke suatu tempat yang bernama kesempatan kedua. Kau akan kembali tumbuh.. dan menjadi bunga yang indah..."

– Cloudy by Achi TM –

– ariana storyline –


"Kyaaaa.... Sangat menyenangkan....."

Hana berteriak penuh semangat saat mereka baru saja turun dari wahana roller coaster. Ia turun dari tempat yang tadi dinaikinya dengan wajah bersinar bahagia. Disekanya peluh yang menetes dari pelipisnya sambil menoleh kebelakang.

"Hei, kau baik-baik saja?" tanyanya pada Kai yang sejak tadi hanya diam saja. Bahkan saat roller coaster mulai melaju, Kai tidak bereaksi apapun.

"Yeah.." suara Kai nyaris tidak terdengar. Ia memegangi perutnya yang terasa seperti diaduk-aduk. Wajahnya kini sudah sedikit pucat ditambah dengan keringat dingin yang mengucur di pelipisnya.

"Ya ampun, Jongin. Wajahmu pucat.." Hana memegang lengan Kai dan menuntunnya untuk duduk bangku yang tak jauh dari mereka. Ia menyeka keringat Kai dengan ujung lengan blazernya.

"Hmm.. kepalaku sedikit pusing." Kata Kai. Hana membuka tutup botol air mineral yang tadi ia bawa dalam tasnya dan menyodorkannya pada Kai. "Terimakasih." Sambungnya setelah menenggak hampir separuh isi botol tersebut.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu jika kau akan begini.." ungkap Hana dengan wajah penuh penyesalan. Ia langsung menyeret Kai menuju wahana itu tadi setelah Kai mengatakannya tanpa berpikir lebih dulu. Memang sejak dulu Hana sangat suka jika diajak pergi ke taman hiburan dan pasti ia akan memilih wahana ekstream yang pastinya akan sangat menyenangkan.

"Tidak apa-apa, Sayang." Kata Kai dengan seulas senyum di bibirnya. "Aduh.. perutku sakit sekali.." senyum di bibirnya langsung berubah menjadi rintihan pelan yang sedikit tertahan. Ia memegangi perutnya yang kesakitan.

"Jongin.. Kau – kau kenapa? Perutmu kenapa?" Wajah Hana langsung berubah menjadi penuh kekhawatiran. Ia menggigit ujung kukunya karena bingung dengan apa yang harus ia lakukan.

"Hana, disini sakit sekali.." Rintihan Kai semakin menjadi-jadi membuat Hana semakin kalut. Ia membuka ponselnya dan mencoba mencari tahu apa yang harus ia lakukan pada situasi seperti ini.

"Sebentar, Jongin. Aku sedang browsing baga – "

Tiba-tiba saja Kai mengambil ponsel yang tengah di pegang Hana dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menarik Hana agar duduk lebih dekat di sebelahnya.

"Jongin, apa yang kau lakukan?" Hana memekik terkejut.

"Wajahmu terlihat sangat khawatir. Tenanglah, aku tidak apa-apa." Kata Kai dengan sebelah tangannya yang bebas digunakan untuk menyentuh wajah Hana. Ia mengusap peluh yang sedikit membahasi wajah cantik itu dengan punggung tangannya.

"Tapi, Jongin, perutmu – "

"Sssttt..." Kai meletakkan jemari telunjuknya di depan bibir Hana agar gadis itu berhenti bicara. "Aku baik-baik saja. Apalagi setelah melihat wajah cantikmu dari jarak sedekat ini."

SATU DETIK

DUA DETIK

TIGA DETIK

Hana terdiam dengan wajah bingung setelah mendengar perkataan Kai barusan. Ia mencoba mencerna makna dari kalimat itu dan pada detik ketiga, ia sadar bahwa..

My Liar Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang