"Dan satu lagi, sebenarnya kau juga telah aku kontrak dengan kelebihan dapat membaca pikiran orang lain saja, namun itu semua sangat tak berguna" Lanjut Vali dengan senyuman liciknya hingga membuat TianWang semakin menggebu untuk langsung memukulnya hingga mati, namun ia tak bisa se ceroboh itu karena dua orang yang tersandra bisa saja mati terbunuh dan Tianwang sama sekali tak menginginkan hal itu terjadi.
Sedangkan Alvander mulai kesal dengan semua perkataan Vali hingga ia langsung membentak Vali agar mengakhiri bicaranya. "Hentikan Vali, berhenti menyakitinya dengan kata-kata tajammu"
"Diamlah Alvander!" Ketus Roselia.
"Sebenarnya apa maumu?" Tanya Alvander dengan nada geram.
Roselia terkikih geli mendengar pertanyaan Alvander. "Aku hanya ingin kau memilih salah satu dari permintaan yang ku ajukan, yang pertama, apa kau memilih kelihangan anakmu? Yang kedua, apa kau ingin memilih kehilangan istri kesayanganmu saja ? Ataaauuu,- " Roselia diam sejenak sambil melihat Alvander dari bawah kaki hingga ke ujung kepala. "Atauu serahkan jiwamu saja untuk menyelamatkan keluarga kesayanganmu" Lanjut Roselia sambil menyunggingkan senyuman jahatnya.
"Ayah, jangan lakukan itu.. Biar aku saja yang mati" Teriak Qyuma dengan wajah penuh kecemasan.
"Alvander! Biar aku saja yang mati, sebagai tanda baktiku kepada suami" Alica berteriak dengan suara yang begitu berat menahan semua air mata yang akan jatuh.
Alvander menggelengkan kepalanya sejenak dan menatap Alica serta Qyuma secara bergantian. "Alica maafkan aku yang mungkin pernah membentakmu untuk yang pertama kalinya saat kau hendak menasehatiku soal Qyuma , dan Qyuma, aku mungkin telah melanggar janji untuk selalu berlaku adil hingga kau merasa terasingkan Tapi ketahuilah aku sungguh tak menyadarinya soal itu, sebelum aku pergi tolong berikanlah maaf kalian untukku terutama untukmu Qyuma, Aarghh " Sebuah tusukan belati berhasil menembus perut Alvander hingga darah perlahan-lahan mengalir dari ujung samping bibirnya, Roselia menyenderkan Alvander dipelukannya. "Tak usah terlalu lama berbicara, katakan saja sesingkat mungkin" Roselia menarik belati yang sudah terbasahi oleh darah tersebut dari perut Alvander.
"Tidaaakk...!! " Teriak TianWang dan Alica bersamaan, kedua matanya membulat ketika menyadari apa yang telah terjadi pada Alvander hingga suasana kini menjadi sangat getir.
"U..untuk p..putraku s..saja, t..tolong j..jadilah k..kakak y..yang baik untuk M..Monica, Q..Qyuma, k..ku ha..rap k...kau t..tidak ke..beratan me..ma..afkan s..semua ke..sa..lahanku Aargh " Sebuah tikaman belati kembali menembus perutnya hingga darah berceceran keluar dari luka tusukan tersebut.
"Ayaaahhh"
"Hahahaaa akhiri saja" Ledek Meilorn yang sedang menikmati tawa kemenangannya.
"Uhuk2 ," Alvander terbatuk dan kembali menatap putranya dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang yang terpancar dari mata layunya " S..setidaknya k..kau ti..dak ke..ku..rangan ka..sih sayang nak.. da..ri se..jak k..kecil hingga s..saat i..ini, b..berbeda de..ngan a..adikmu y...yang a..akan ke..hi..langan ka..sih sa..yang a..ayahnya d..di u..umur li..ma ta..hun.. ng!" Perutnya terasa nyeri kembali saat belati tersebut kembali di tarik dengan kasar. Tak ada lagi mata sendu yang begitu kuat menyembunyikan kesedihannya, tak ada lagi senyuman kecut yang menghiasi wajahnya yang tampak menyedihkan.
Kini semuanya berubah, matanya terlelap di sela senyum terakhir yang menghiasi wajahnya yang menyimpan begitu banyak kepedihan. Tubuhnya lunglai seketika seakan tak mampu untuk di gerakkan lagi."Makan tuh musibah hahaa" Roselia mendorong tubuh Alvander hingga terhuyung ke belakang namun tak sempat jatuh menghantam tanah karena TianWang menangkapnya dengan cepat.
"Ayah... ! " Qyuma yang baru saja di turunkan oleh Meilorn langsung berlari ke arah ayahnya yang terbujur kaku di pangkuan TianWang."Maaf aku tak bisa bantu, karena aku takut mereka mencelakakan dirimu dan ibumu jika aku menyerang.. sepertinya ayahmu sangat mencintaimu dan juga ibumu, apa kau mau memaafkan kesalahannya? Walaupun mungkin bagimu sangat berat tapi setidaknya ingatlah beberapa kali kau marah padanya namun dia tetap menanggapi kemarahanmu dengan senang hati memanjakanmu," Ucap TianWang.
"Aku yang salah, aku terlalu egois hikssss ayah" Qyuma langsung memeluk Alvander dan menumpahkan tangisan air mata pilunya, sedangkan Alica hanya bisa terdiam dan pingsan seketika melihat suaminya yang kini telah terbujur kaku berlumuran darah.
Meilorn, Vali dan Roselia tersenyum geli melihat kedukaan semuanya dan berlalu pergi meninggalkan lokasi.
==========================
》》》Tbc 《《《
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heart
FantasyMencari sebuah jati diri memang tidak mudah, terlalu banyak rintangan yang harus di hadapi. Sama halnya dengan seseorang pemuda yang sedang kebingungan mencari jati dirinya yang sebenarnya, akankah ia dapat menemukan jati dirinya?