17: Misi Penyelamatan

16 5 36
                                    

"Sara jadi kita harus bagaimana sekarang? Apa kita harus kumpulkan pasukan untuk mengepung kerajaan Lucifer" Tanya Nichola dengan wajah paniknya sembari menatap manik mata Sara.

Sara sedikit bingung dan resah dengan semua yang telah terjadi. "Tapi bagaimana jika hal itu malah menambah kerumitan? Aku tak ingin keponakan kecilku semakin dalam bahaya, kau tau kan kalau mereka semua licik"

Nichola menundukkan sedikit kepalanya sambil menatap nanar tanah yang di pijaknya, jari telunjuknya sedikit demi sedikit menggesek dagunya hingga akhirnya suatu rencana datang tiba-tiba berpihak kepadanya. "Bagaimana kalau kita minta bantuan Ayashi? Ku dengar dia paling unggul dalam bertarung dan paling cerdas jika di ajak kompromi soal strategi"

"Waaahh ide bagus itu, kalau begitu ayo" Ajak Sara sambil menarik tangan Nichola pergi mengunjungi kediaman Ayashi, namun sesampai disana entah mengapa Ayashi tidak ada di rumah melainkan hanya Refia yang duduk di depan rumah sambil mengasah pedangnya dan juga seorang gadis kecil mengamati disampingnya.

Nichola tampak sedikit heran dengan raut wajah mereka yang tampak sedih. "Refia, ayahmu ada? Kenapa kau tampak sedih?"

Monica dan Refia menoleh pelan melihat Nichola dan Sara telah berdiri di hadapannya.
Refia menggelengkan kepalanya. "Ayahku ada di dalam istana dan aku tidak apa-apa kok" Sangkal Refia namun raut wajahnya tak bisa berbohong. Nichola dan Sara yakin sekali bahwa pasti ada sesuatu yang telah terjadi.

"Kalian yakin tidak apa-apa? " Lanjut Sara untuk memastikan.

"Kami tak apa bibi" Sahut Monica dengan raut wajah sedih di wajah polosnya.

"Hmmm, " Nichola dan Sara terdiam sejenak dengan wajah herannya, bagaimana bisa mereka menjawab tidak apa-apa sedangkan raut wajah mereka tampak sedih.

Namun beberapa saat setelah perbincangan singkat tiba-tiba terdengar suara bantingan pintu dan tampak barang-barang terlempar keluar. "Ada apa ini sebenarnya ? "Nichola dan Sara langsung berlari menghampiri hingga tampaklah pemandangan buruk di hadapannya.

~~Brakkkk~~~ Bruakkk~~~

"Aku ingin ayahku " Qyuma terus melempar benda-benda di sekitarnya dan memukul dinding tembok hingga tangannya berdarah.

"Qyuma hentikan ini" TianWang dan Ayashi mencoba untuk menghentikan Qyuma yang ngawur di luar batas itu, sedangkan Alica hanya bisa mematung diam di tempat duduknya.

"Ayashi, Qyuma ! Apa yang terjadi? " Tanya Nichola dan Sara secara bersamaan.

Ayashi menoleh setelah menyadari Nichola dan Sara telah mengamatinya sedangkan Qyuma terduduk menangis sambil meringis kesakitan dan TianWang langsung membalutkan kain di tangan Qyuma yang berdarah.

Ayashi menelan salifanya sambil mencoba berbicara dengan tenang."Raja Alvander sudah meninggalkan kami semua, maaf aku tak sempat memberi tau kalian dan bagaimana dengan keadaan Raja Lucas saat ini ? Apa dia baik-baik saja? "

Nichola dan Sara tampak terlihat Shyock mendengar penjelasan Ayashi. "Kabar Lucas tidak begitu membaik setelah terserang oleh Villian sang utusan Lucifer itu," Ucap Nichola.

"Dan Villian juga menculik pangeran kecil kami, Noah! Oleh karena itu kami datang kesini untuk meminta bantuan darimu.. hmmm kami juga minta maaf tak sempat menjenguk keadaan kalian semua" Lanjut Sara dengan nada berat sambil sedikit menundukkan pandangan matanya.

Qyuma yang mendengar hal itu langsung menjerit kesal seakan dirinya mulai dipenuhi dengan dendam atas kematian ayahnya. "Aku yang akan menghabisi mereka, bawa aku kesana cepat"

"Qyuma berhenti seperti itu" TianWang menggenggam pergelangan kedua tangan Qyuma hingga tak bisa bergerak tak karuan lagi.

"Hmmm baiklah aku akan membantu kalian" Ucap Ayashi kepada Nichola dan Sara lalu mengalihkan pandangan manik matanya ke arah TianWang dan Qyuma. "TianWang kau ikut denganku, pangeran Qyuma kau boleh ikut asalkan bisa jaga sikapmu dan jangan terlalu gegabah"

"Hmmm" Qyuma terdiam sejenak dan menundukkan kepalanya sedangkan TianWang mengangguk setuju.

"Lalu bagaimana denganku dan Monica? " Tanya Refia yang tiba-tiba berada di dekat Ayashi.

"Aku juga mau ikut" Lanjut Monica tapi Ayashi hanya menggelengkan kepalanya.

"Monica, kau masih terlalu kecil untuk ikut dan Refia sebaiknya kau disini saja menjaga ratu Alica dan Monica" Jelas Ayashi sambil mengelus puncak kepala Refia. "Ayah akan segera pulang, janji"

"Baiklah ayah hmmm " Refia mengangguk setuju walau sebenarnya dirinya agak berat hati, namun ada kewajiban lain yang harus ia lakukan yaitu melindungi Monica dan ratu Alica selagi semuanya pergi.
========================
          》》》Tbc《《《

The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang