first

1K 118 5
                                    

Hay Hay Hay,

This is my first experience to make story about ChanJi Couple.

Hope you like it, so please enjoy the flow of their story.

And sorry for typo,
Gomawo^^

* * *

Seoul University memiliki ribuan mahasiswa yang berasal dari dalam dan luar Korea Selatan setiap tahunnya.

Bagi seorang Park Chanyeol belajar hukum adalah salah satu cara baginya untuk membantu usaha keluarga yang bekerja di bidang pangan. Dia akan menjadi pengacara untuk rumah makannya vivapolo, untuk seluruh anggota keluarganya dan juga untuk orang-orang yang membutuhkan jasanya.

Selain tampan, namja bertubuh tinggi ini juga memiliki sebuah tekat yang kuat dalam mewujudkan cita-cita. Apapun jenis cita-citanya, Chanyeol akan sekuat tenaga mengusahakan untuk mewujudkan hal itu.

Pagi yang cerah di awal kehidupannya, "Yash! Empat tahun ke depan pasti akan menjadi hal menyenangkan, lihat saja langit mendukungku pagi ini!" Dengan semangat namja bertubuh jangkung itu melangkahkan kakinya dari parkiran motor University.

"Kaeu gila ya? Hal yang baru saja anda lakukan itu pelecehan seksual!" Baru saja kaki jenjang itu masuk dengan ceria di aula gedung utama Seoul University. Indra pendengarannya menangkap keributan yang sukses menarik perhatian.

"Pe-pelecehan apa maksud kau!? Aku hanya menyapa yeoja ini!" Namja beralmamater itu (senior) melakukan pembelaan.

"Aku ingin bertanya padamu, jika yang ia maksud dengan berjalan menempel di sampingmu sedang tangan kanannya meremas bokongmu adalah kegiatan menyapa, kau boleh menganggukkan kepalaku, jika tidak kau bisa menggelengkannya," yeoja yang sudah menjadi pusat perhatian itu maju perlahan ke arah yeoja yang menjadi korban pelecahan tersebut.

Sedang yeoja korban itu hanya diam sambil mengepal kuat kedua tangannya, jelas sekali ia sedang dalam posisi ketakutan.

"Ka-kau tidak waras, lihat yeoja ini hanya diam kan. Aku hanya memberi semangat di hari orientasi ini!"

"Kau gila eoh!" Sepertinya yeoja pembela kebenaran itu sudah mulai naik pitam.

"KAU YANG GILA, KALAU HANYA KAU SAKSINYA ARTINYA KAU YANG SALAH!!!" Teriak Sunbae itu dengan kebanggaan, "JIKA ADA SAKSI LAIN AKU AKUI AKU BERSALAH! AYO MANA LAGI SAKSI DISINI?!" Dengan kencang dan gaya seperti pemenang namja itu berteriak lantang.

Yeoja pembela kebenaran itu mengedarkan pandangannya untuk melihat apakah ada yang mau membantunya, namun saat sang senior memandang seseorang satu demi satu mata yang dipandangnya turun, takut akan keberlangsungan hidupnya di kampus tersebut.

"Sepertinya kau yang bersalah disini!" Dengan cepat senior itu menarik kesimpulan karena tidak ada orang yang berniat membantu menjadi saksi, "sujud dan minta maaflah di kakiku!" Perintahnya,

"Bersujud dan.."

"Aku melihatnya!" Tiba-tiba terdengar suara bass berkumandang dari arah pukul 6 jarum jam Yeoja pemberani itu. Disusul juga dengan bisikan-bisikan pelan yang cukup ramai.

Yeoja pembela kebenaran itu membalikan tubuhnya untuk melihat siapa penolong itu, dilihatnya namja dengan tubuh bak tiang listrik berjalan ke arah mereka bertiga.

"Mak-maksudmu apa yang kau lihat?" Namja pelaku pelecehan itu tergagap.

"Ia aku melihat kau melakukan," namja itu maju mendekati korban seperti ingin memeras bokongnya.

Dengan cepat yeoja itu terjongkok dan menangis, "He-hentika hiks hiks" tangisnya pecah. "Jangan sentuh aku,"

"Kalian pengganggu," dengan cepat namja pelaku itu berusaha berlari, dengan kakinya yang panjang namja bernama Chanyeol itu berusaha menangkapnya.

Sedang yeoja pembela kebenaran itu berjongkok dan memeluk yeoja sang korban, "terkadang hal seperti itu harus di laporkan agar orang seperti mereka jera. Jangan menjadi bodoh sepertiku yang hanya diam,"

Yeoja korban itu menangis di pelukan yeoja pemberani itu, "aku Jung Eunji, ayo kita berteman" uluran tangannya di ambil dengan tulus oleh yeoja korban pelecehan itu.

* * *

Namja bertubuh jangkung itu membawa namja pelaku pelecehan itu ke tim keamanan Seoul University.

Dengan segara ia meninggalkan laki-laki karena jam sudah menunjukan pukul 8 kurang 5 menit, yang artinya Opening Ceremony akan segera dimulai.

Aula utama Seoul University terbilang besar dengan panggung yang sesuai dengan ukuran ruangan itu.

Satu menit lagi dan Chanyeol akan terhitung terlambat di hari pertamanya. Namun untunglah hal tersebut tidak terjadi.

Namja itu mengedarkan pandangnya mencari posisi duduknya, hal ini dikarenakan posisi duduk sudah di atur sesuai jurusan.

Ditemukannya posisi duduk yang sesuai untuknya, bersama mahasiswa baru hukum lainnya. Dirinya bejalan ke bagian pojok sayap kanan, daerah dimana mahasiswa hukum lainnya sudah duduk dengan rapih.

Ia mendudukan bokongnya di bangku ke lima, lima baris di depan dari baris paling belakang. Ya sudah pasti mahasiswa yang datang lebih dulu memilih tempat terbelakang, karena itu ia mendapatkan tempat yang cukup depan di barisan jurusannya itu.

Hust, hust,

Chanyeol mendengar seseorang memberi kode memanggil. Dengan cepat ia menengok ke sumber suara itu.

Memorinya mengenai kejadian tadi pagi terputar kembali, sosok yang memanggilnya itu merupakan salah satu tokoh di dalam kejadian itu. Sosok itu adalah yeoja pemberani yang membantu korban pelecehan.

Matanya menatap yeoja itu lekat, meski yeoja itu duduk 6 baris di depannya Chanyeol masih mampu melihat yeoja itu dengan jelas.

Apa yeoja itu memanggilku ya? Sepertinya matanya jelas menatap ke arahku! Tanya Chanyeol dalam hatinya.

Tangan Chanyeol terangkat perlahan dan melambai pelan ke arah yeoja itu setelah yeoja itu melambai ke arahnya.

"Jangan lupa membayar rok hitam yang sudah kita booking semalam ya, batasnya jam 10 pagi ini!" Dengan pelan dan berhati-hati mata Chanyeol membaca gerak bibir yeoja itu sambil berusaha mendengar suaranya.

Rok hitam? Pembayaran? Pesan kemarin? Chanyeol yang bodoh masih belum sadar kalau yeoja itu tidak menyapanya sedari tadi.

"Ok, gomawo sudah mengingatkanku ya!" JENG JENG, Suara seorang yeoja tertangkap Indra pendengaran Chanyeol. Dari suaranya terdengar yeoja itu duduk tepat di belakangnya. Itu artinya, yeoja pemberani ini berbincang dengan yeoja yang sedang duduk di belakangnya.

ARGH BODOH! Rutuk Chanyeol dalam hatinya.

Dengan cepat namja tinggi ini menurunkan tangannya yang masih terangkat karena menjawab sapa yang tidak di tuju untuknya.

Sebenarnya Chanyeol tepat, bahkan sangat tepat untuk menjawab sapa dari yeoja itu.

Mungkin saja itu adalah sapaan yang sebenarnya akan terjadi beberapa hari ke depan.

Mungkin Sang Kuasa masih menyimpan sapa itu untuk waktu dan saat yang tepat saat kedua insan itu bertemu dikemudian hari.

Jadi anggap saja Chanyeol sedang berlatih untuk menjawab sapa dari yeoja yang akan memasuki kehidupannya. Karena setelah sapa itu sungguh terjadi, membalasnya merupakan aktifitas rutin yang akan Chanyeol jalani.

* * *

Makasih sudah mau berkunjung,

Sepertinya river flow tidak akan seperti decision yang bisa di update setiap hari.

Soalnya decision itu projects pas liburan, sedangkan ini projects sambil kuliah huhuhu.

Jadi maaf ya kalau updatenya seadanya ide buat ngetiknya aja.

Mianhae, and gomawo chingudeul^^

River Flow [COMPLITED] | {PARK CHANYEOL & JUNG EUNJI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang