@vivapolo

360 57 5
                                    

Jung Eunji point of view.

Hari ini Rabu yang indah, dan untuk pertama kalinya aku berangkat kerja ke vivapolo.

Menurut pemberitahuan kemarin aku akan bekerja setiap hari senin sampai sabtu. Chan Eomma memberiku hari libur di hari Minggu. Beliau bilang, kau masih muda nikmatilah hidupmu di hari Minggu.

Disinilah aku sekarang, menunggu bis untuk pergi ke vivapolo.

"Tidak mau pergi bersama?" Chanyeol dengan motor besarnya berhenti tepat di hadapanku.

Pergi bersamanya? Gila, duduk di sebelahnya saat di bis saja sudah membuatku bingung. Apalagi harus berduaan di atas motor dengan dudukan melorot itu, bahaya.

"Tidak, aku naik bis saja" ucapku dengan nada yang terdengar sinis. Ya Tuhan, ini memang respon alami seorang Jung Eunji kepada namja.

"Em baiklah," ucapannya terdengar kecewa. Ah aku juga kecewa, aku berharap bisa mendengar suaranya yang terus berusaha membawaku ikut dengannya.

Huft untunglah bis itu datang, "Chanyeol-ssi aku pergi duluan ya," dengan sopan aku undur diri.

Ku tatap tubuh tinggi itu dengan lekat saat tubuhku sudah berada di dalam bis. Ah harusnya aku pergi bersamanya, bis ini ramai dan aku tak kebagian tempat duduk sama sekali.

Ya Tuhan, bagaimana cara berteman dengan namja itu disaat tubuhku dengan alami menolak namja?

Ok kita biarkan saja, biarkan semua mengalir seperti aliran sungai. Semoga ada keajaiban yang mampu membuat tubuhku menerimanya tanpa penolakan sama sekali.

* * *

"Annyeonghaseo," ucapku saat memasuki vivapolo.

"Eoh kau sudah sampai Eunji-ssi," aku di sambut dengan Chan Eomma yang sedang duduk di kasur sambil menonton sebuah drama sore.

"Ah nde Chan Eomma, aku akan mengganti pakaian dan lalu menunggu kasir." Balasku sopan,

"Eoh arraseo, tapi sebelum itu kau duduk dulu saja. Seseorang bilang sedang menunggumu," ucap eommanya sambil tersenyum.

Seseorang menungguku? Nungguya?

"Sudah duduk saja di meja sebelah figura keluargaku itu, duduk dengan manis ya" jelasnya lagi

"Ah nde," tanpa banyak bicara aku duduk di tempat yang ia tunjukkan.

Aku duduk di meja dekat figura, ku perhatikan figura keluarga itu. Wajah bulat Chanyeol saat masih kecil sungguh menggemaskan. Ya Tuhan ingin sekali ku cubit pipi namja itu.

Siapa yeoja tinggi nan cantik ini ya? Dia mirip Chanyeol, apa mungkin kakaknya? Keluarga yang sempurna, mereka semua memang menurunkan gen yang baik. Tidak heran ia dan kakaknya juga terlihat baik.

"Terimakasih sudah bersedia menunggu lama," suara yang ku kenal. Oke ini suara Chanyeol. Suaranya sukses membuat tatapku terfokus padanya, dia datang dengan memegang seporsi pasta. Ya Tuhan, apa ini?

"Aku tau tadi kau tidak makan siang karena kau asdos dan mengoreksi essay seniorkan? Aku buatkan pasta spesial ala chef Chan untukmu," dengan laga bagaikan pelayan sungguhan ia menyediakan pasta itu ke atas meja yang ku tempati.

Aku diam mematung, aku di buat kaku oleh perlakuan yang sebelumnya tak pernah ku terima.

"Wah wah eomma menonton dua drama secara bersamaan," oh God aku tau apa maksud ucapan Chan Eomma.

Dengan malu aku berjalan pergi ke belakang, ya Tuhan ada apa ini. Aku bingung harus berbuat apa, dan malu jika kembali kesana.

* * *

River Flow [COMPLITED] | {PARK CHANYEOL & JUNG EUNJI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang