Tom and Jerry

277 49 4
                                    

Anyeonghaseyooo yeorobun! Kembali lagi degan sparkbae disini:)

selamat membaca kelanjutan Chanji di River Flow ini ya,

dukung terus kedua pasangan ini dengan bintang dari kalian,

love you guys

***

Eunji sempat berpikir satu minggunya akan kacau karena kedatangan seorang Tao, tapi ternyata Tuhan punya cerita lain untuknya.

Penyelamatnya datang sebelum hari berganti, dan untuk kedua kalinya seorang Park Chanyeol membantunya di menit-menit berharga.

Eunji sangat bersyukur mengenal namja ini, bersyukur juga namja ini mau menjadi temannya. Bersyukur karena namja jangkung yang sering membuat canggung ini tidak bertanya banyak hal mengenai insiden bersama Tao.

Keberadaan Chanyeol di saat-saat yang menyudutkan Eunji membuat yeoja itu semakin yakin untuk membangun pertemanan bersama namja itu. Mungkin benar kata Hye In Oppanya. Park Chanyeol adalah sosok yang tidak bisa dikatagorikan ke dalam namja brengsek ataupun namja banci. Apa ia harus membuat tipe ketiga?

ah meolla, untuk apa memikirkan namja. Aku harus fokus dengan pendidikan dan mencari uang untuk saat ini!

Tapi Eunji sudah cukup sadar bahwa berkat bantuan seorang Park Chanyeol hari ini menjadi lebih baik.

Dosennya tidak memotong nilai tugas yang ia telat kumpulkan,

Temannya mentraktirnya makan karena sedang ulang tahun,

dan langit cerah ketimbang kemarin yang mana hujan turun mendadak sesuka hatinya.

Eunji menjadi lebih mudah bersyukur hari ini berkat bantuan Chanyeol kemarin.

***

Seorang yeoja dengan wajah datarnya sedang berjalan ke arah halte Seoul University.

Kemana ia akan pergi? Ia akan pergi ke vivapolo, tempat ternyaman ke tiga setelah rumah dan apartemennya.

Yeoja itu melangkah dengan pasti sampai seseorang memanggil namanya dan sukses membuat tubuhnya berhenti di area Lobby untuk mencari darimana dan dari siapa panggilan itu berasal.

Sebenarnya ia mengeal suara milik siapa itu, namun untuk lebih pasti lagi ia tetap mencari sumber suara. Tidak sulit untuk menemukan sumber suara yang memanggilnya itu, tentu saja tebakannya benar. Suara itu bersumber dari namja jangkung yang sedang tersenyum dan berjalan ke arahnya.

Jung Eunji sedang berusaha, berusaha mengontrol dirinya agar tidak lari saat ini. Dia masih memikirkan kejadian semalam dimana Chanyeol melindunginya, tapi kalau ia lari Chanyeol bisa salah paham.

Apa keputusan yang Eunji ambil? Yeoja itu memutuskan untuk menghadapi Park Chanyeol dengan santai dan keren, "Eoh Park Chanyeol,"

Eunji tidak sadar, ia tersenyum dengan santai menyambut kedatangan Chanyeol ke arahnya.

"Kau mau ke vivapolo ya?" Namja itu berjalan semakin dekat dengan Eunji.

"Menurutmu saja, sudah jelas kau tau jawabannya," dan dalam sekejap Eunji mode galak sudah kembali

"Galak sekali," ucap Chanyeol sambil mengacak rambut Eunji saat tubuh mereka sudah saling berhadapan. Bagi Chanyeol ekspresi Eunji saat ini adalah terimut bila dibandingkan dengan yeoja manapun, dan ia sangat suka menjadi saksi bahwa yeoja itu bisa tersenyum dengan manis.

bodohnya Park Chanyeol yang tidak peka bahwa apa yang baru saja ia perbuat mengakibatkan tubuh Eunji refleks menegang.

"Ti.. tidak apa, anjing galak itu hebat tau!" Bela Eunji dengan terbata, hey tubuh yeoja itu masih dalam mode tegang karena sentuhan Chanyeol di puncak kepalanya.

"Ah ne ne, terserah kau saja,"

"Yasudah, kalau tidak ada yang penting aku duluan ya," Eunji bersiap melangkah pergi, dia ingin mengontrol dirinya.

Dan si bodoh Chanyeol dengan refleks menahan Eunji dengan menggenggam tangan yeoja itu "Hey tunggu dulu,"

Langkah Eunji tertahan, tubuhnya semakin kaku. Matanya membulat, dan jantungnya sedikit berdetak lebih cepat.

"Eh mianhae," melihat ekspresi kaget dari Eunji, dengan segera Chanyeol melepaskan pegangan tangan itu. "Bagaimana kalau kuberi tumpangan? Aku juga akan kesana karena akan kerja kelompok bersama Ha Young dan beberapa teman lainnya," tawarnya dengan senyum bodoh khas seorang Park Chanyeol.

Eunji berpikir sejenak, ia dia memang sedang dalam kondisi harusnya menjaga jarak dari Chanyeol. Tapi ia juga harus memulai pertemanan dengan Chanyeol. Masa iya dia harus selalu menolak tawaran dari Chanyeol. Eunji berpikir keras, kemarin dengan bodohnya ia naik taxi ke kampus dan membuang uang jajannya. Apa ia terima saja ya tawaran Chanyeol? Pertama ia bisa berhemat dan kedua mereka mungkin bisa lebih akrab sebagai temankan?

"Ok baiklah kalau kau memaksa," Eunji melangkah ke arah parkiran meninggalkan Chanyeol. Ia tau Chanyeol membawa motor besar, dan Eunji tau dimana letak parkir motor besar.

"Hey tunggu aku!" Sambil berlari kecil Chanyeol mengejar Eunji, "ngomong-ngomong aku tidak memaksamu tau," ucap Chanyeol setelah ia bisa menyusul langkah Eunji

"Dimataku kau memaksa," jawab Eunji terdengar ketus namun sudah jelas itu bercanda.

"Wah wah, sepertinya matamu itu harus diperiksa ke THT"

"Ani Ani, mataku ini sudah cantik tidak boleh di otak-atik lagi," sambil berjalan mereka berbincang dengan riang.

"Ani Ani, lebih cantik kau memakai softlens berwarna abu-abu biar terlihat seperti mata byakugan milik keluarga Hyuga,"

"Dasar bodoh, kau pikir cerita komik itu nyata apa," Eunji memukul Chanyeol dengan pelan. Sebuah refleks tubuh yang tidak pernah ia berikan kepada namja manapun kecuali pada Appa, Oppa dan si brengsek Tao itu.

"Tidak nyata sih, tapi galaknya dirimu mirip seperti Hinata saat byakugannya sedang bekerja, menakutkan!" Sambil menjulurkan lidahnya Chanyeol berlari pelan menjaga jaraknya dari Eunji.

"HIAK PARK CHANYEOL JANGAN LARI KAU YA!" Dengan cepat Eunji mencoba mengejar Chanyeol.

Peristiwa Tom and Jerry itupun terjadi sampai di parkiran motor, tepat di sebelah motor Chanyeol Eunji berhasil menangkap Chanyeol.

"Hahahahaha aku bisa menangkapmu kan," tawa kemenangan terngiang dari diri Eunji. Yeoja itu bahagia,

Saat ini Chanyeol sedang gemas menyaksikan respon tulus dari seorang Jung Eunji, "Nah sepertinya kau juga berhasil menangkap kebahagiaan," dengan pelan Chanyeol mengacak rambut Eunji.

Eunji bertanya dalam dirinya, apa ini benar? Apa ia bahagia? Namun rasanya terlalu cepat.

Eunji diam mematung, rasanya aneh, dan mungkin ia takut.

"Ya sudah ayo kita berangkat, aku sudah di tunggu Ha Young tau!" Chanyeol dengan posisi siap berangkat menunggu Eunji menaiki motornya.

Namun Eunji masih diam mematung karena perbuatan Chanyeol, "aduh Eunji, kau malah diam. Ayo naiklah nyonya Hyuga," Sekali lagi Chanyeol berbuat bodoh dengan menarik tangan Eunji untuk menaiki motor ninjanya.

Akhirnya kedua anak itu berangkat menuju vivapolo dengan motor besar milik Chanyeol.

Tidak seperti Ha Young yang berani memegang jaket Chanyeol, Eunji tidak berani menghapus jarak yang ada di antaranya dan Chanyeol. Dengan sekuat tenaga Eunji mengumpulkan kekuatan di telapak kaki miliknya agar saat motor mengerem ia tidak maju, serta memegang bagian belakang jok motor dengan kencang.

Karena di dalam dirinya masih terdapat rasa waspada akan kaum lelaki selain Appa dan Hyein Oppanya.

Meski ia sungguh ingin berteman dengan Chanyeol, namun bermain dengan sentuhan bukan hal yang mudah baginya.

Dia hanya berharap semua berjalan dengan perlahan, sampai satu titik Chanyeol benar-benar setara dengan Oppa dan Appa dimatanya.

* * *

Bersambung

River Flow [COMPLITED] | {PARK CHANYEOL & JUNG EUNJI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang