Chapter 8

242 39 5
                                    

Vote dulu baru baca yok:v
Happy reading..

~

"Non" teriak Bi Rum dari luar kamar sambil mengetuk ngetuk pintu kamar "Bangun Non udah jam enam lebih. Hari ini hari senin, Non" Bi Rum mulai kewalahan membangunkan majikan nya yang satu ini.

Bi Rum turun kebawah dengan tergopoh-gopoh karena mendengar ketukan pintu.

"Asalammualaikum pagi, Bi" seru seorang lelaki dengan senyum yang merekah dibibirnya.

"Eh Waalaikumsallam Den..." kalimat Bi Rum tergantung karena tidak tahu nama lelaki tersebut.

"Arshan, Bi" Arshan melanjutkan kalimat Bi Rum.

"Ooh Den Arshan tetangga baru itu kan?" tanya Bi Rum.

"Iya, Bi. Btw sudah jam segini Nay udah berangkat kah, Bi?" Tanya Arshan sambil melirik jam ditangan kirinya.

"Itu masalah nya Den, Non Naya dari tadi Bibi bangunin gak bangun-bangun" ucap Bu Rum dengan nada sedikit pasrah

"Lah kok?," Arshan sedikit kaget "Dasar Nay kebo" sambung Arshan dengan nada pelan.

"Yaudah gini aja, Den Arshan satu sekolahan kan sama Non Naya?," Arshan mengangguk "Nanti ijinin aja Non Naya ke Guru nya Den" sambung Bi Rum.

"Em, atau gini aja biar aku yang bangunin Naya bolehkan, Bi?" tanya Arshan.

"Loh nanti ngerepotin, Den Arshan nanti telat gimana?"

"Gak papa kalau telat nya sama Naya" Arshan terkekeh

"Yaudah deh, masuk aja Den"

~

"Non Naya, Bangun dong udah setengah tujuh nih" ucap Arshan menirukan suara Bi Rum.

"Naya malas sekolah, Bi" ucap Naya dari dalam kamar.

"Gak boleh pokoknya lo harus sekolah!" Teriak Arshan dimuka pintu kamar Naya.

Clek..

Pintu kamar Naya terbuka dengan sendirinya. Menampilkan figur seorang gadis dengan rambut acak-acakan dan kantong mata yang lumayan menghitam.

"Bi, mendingan masak aja didapur sana dari pada ganggu aku tidur" ucap Naya sesekali menguap dan kemudian mendorong-dorong bahu Arshan seakan menyuruh pergi.

"Sekolah Non, ini pangeran ganteng warbyasah udah jemput" ucap Arshan masih menirukan Bi Rum.

"Siapa, Bi? Arshan? Atau Satpam sekolah?," tanya Naya dengan mata terpejam "Kalau itu Satpam suruh balik aja Bi, aku bosen dijemput Satpam mulu baru mau sekolah dan ikut upacara. Bibi taukan aku paling benci sama yang namanya upacara hm?, Dan kalau itu Arshan si cowo rese yang baru aku kenal itu mau jemput suruh aja tunggu, kan aku gak bakal sekolah jadi dia cuma buang-buang waktu ngejemput aku. Sama aja dia itu dengan si Satpam" kata Naya berbicara panjang kali lebar dengan mata terpejam.

Arshan membulatkan matanya antara senang dan kesal. Senang karena namanya diingat oleh Naya, kesal karena dia disamakan dengan satpam sekolahannya.

NayaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang