Chapter 15

218 22 0
                                    

Vote and comment ya gaes :)

~

"Papa?" Naya tampak terkejut melihat Papanya berada disini.

"Naya? Ya ampun anak Papa cantik banget" kata Naufan sambil tersenyum manis.

"Papa ngapain ke pesta temen aku?" tanya Naya mengalihkan pembicaraan.

Naufan tersenyum kemudian merangkul anaknya untuk masuk ke area pesta.

"Papa temenan sama Ayahnya Ririn makanya Papa kesini" kata Naufan santai.

"Ohh gitu," kata Naya. "Pa itu temen aku, aku kesana dulu ya" sambungnya.

"Iya Nak" kata Naufan kemudian Anaknya berlalu pergi.

"Aku bingung Pa" kata seorang gadis mengunakan topeng biru malam.

"Bingung kenapa Sayang?" tanya Naufan bingung.

"Aku gak iri, tapi aku sangat ingin seperti Naya Pa. Selalu melangkah seperti gak ada beban"

"Tidak semua orang menunjukan rasa sakitnya, termasuk Naya" jawab Naufan.

"Maksud Papa?"

"Papa tau Naya punya rasa sakit yang mendalam bahkan sangat menyiksa dan kamu termasuk beruntung Nak" kata Naufan sambil menepuk pundak anaknya itu.

"Iya Pa, maaf"

"Gak papa sayang" kata Naufan sambil tersenyum.

Seseorang dibalik topengnya yang berwarna biru malam, malam ini mendadak pendiam bahkan terkesan menutup diri.

"Woyy Shan ngelamun mulu dah" kata Raka sambil membawa semangkuk cemilan dan satu kaleng minuman dingin, kemudian duduk disamping Arshan.

"Kasian amat dah galau mulu" goda Raka sambil membuka kaleng minumannya.

"Diem elah!"

"Sensi amat bang haha" kemudian Ia meminum minumannya.

Byurrt...

"Anjir untung ga nyiprat ogeb lo Rak" kata Arshan yang langsung berdiri.

"Shan eh," kata Raka menepuk pundak Arshan kemudian mengelap air di bibirnya dengan tangan. "Itu Naya kan, Shan? Gila cakep banget" takjub Rafa.

Arshan langsung menoleh kearah penglihatan Raka. Benar saja gadisnya sekarang tampak cantik luar biasa.

"Diem! Dia calon bini gue" kata Arshan tegas.

"Masa sih? Beh itutuh dia dideketin banyak cowok elah" kata Raka santai.

Arshan berdiri dari meja yang sedari tadi ia duduki.

"Misi gue mau jemput pacar gue"

Naya mengalihkan pandangannya ke arah Arshan. Ia tersenyum kemudian menggandeng lengan Arshan.

"Padahal aku tadi nyariin kamu loh tapi gak ketemu" kata Naya sambil menatap Arshan.

Arshan terkejut atas perlakuan Naya, tapi Ia paham.

"Ya ampun kenapa gak nelpon aja tadi, sayang, kan aku gak bakal biarin kamu nunggu bahkan sampai diganggu" Kata Arshan kemudian menyelipkan helaian rambut yang menutupi pipi Naya kebelakang telinga.

Naya terdiam beberapa saat, tapi dengan cepat ia kembali menormalkan wajahnya.

"Geli banget si Arshan segala panggil sayang" Batin Naya geli.

"Yaudah, kesana aja yuk" Kata Naya igin menarik tangan Arshan.

"Kamu duluan aja"

Naya mengerutkan alis nya tetapi kemudian mengangguk saja dan beranjak pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NayaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang