[8]

219 26 0
                                    

Dua tahun lalu, puncaknya bahagiaku dimulai bersamamu.

Setelah kemarin, Senja, Glen dan Riko menipu ku. Aku malu, malu kepada Mira. Malu juga kepada Glen. Takut takut kalau mereka mengira aku sebegitu sukanya kepada Senja, sampai sampai, hujan gerimis saja aku rela jalan demi untuk menemuinya yang bilang sudah di dekat rumah!padahal itu hanya tipuan!

"Tau!males gue!jadi itu gara-gara Lo?anjir gue yang kena!" Omelku saat Mira menceritakan yang sebenarnya sampai sampai Glen menipu ku. Yang Seharusnya menipu Mira. Karena aku dan Mira sering sekali bersama, jadi Glen mengira kemarin itu aku sedang bersamanya.

"Hahaha.. ya gua gatau kalo dia bakal bales dendam."

"Yang iya mah gini, itu elu ngerjain dia kaga bilang bilang gue, nah, dia malah bales dendam ke gue. Apa ga kamvreeeeet?" Dengus ku jengkel. Sebenarnya biasa saja, tapi, entah, rasanya jengkel sekali waktu itu.

"Iyaiya, maaf hahaha.."

Aku mendengus!maaf maaf tapi ketawa!untung saudara!eh kalaupun bukan saudara, memangnya akan ku apakan Mira?hehe..

Glen datang, aku mendelik melihatnya!"buset dah!biasa atuh mata lu."

"Ya abisan, untung gue ga nurutin permintaan elu elu pada kemaren." Ucapku berbohong, gamau mereka mengira aku benar benar suka pada Senja sampai sampai rela gerimisan karena tipuannya yang salah sasaran!Mira juga tidak tau kalau aku sebenarnya pergi ke tempat yang disuruh Glen dan Senja waktu itu. Yang Mira tau, aku hanya diam di rumah dan berpura-pura bahwa aku menyusul mereka.

Sepertinya Mira curiga, tapi diam. Masalahnya, kalau memang aku diam dirumah, kenapa aku harus sejengkel itu kepada Mira dan Glen?

"Halah!gapercaya!"

"Sumpah!gue diem dirumah!ogah jalan!"

Belum sempat Glen membalas ucapanku, pengawas masuk kelas. Aku segera kembali duduk di bangku.

Pelajaran bahasa Inggris memang menyenangkan, iya, Menyenangkan sekaligus membuat pusing!aku tidak begitu pintar bahasa Inggris, mungkin lebih tepatnya tidak pintar sama sekali dalam mata pelajaran bahasa Inggris!apalagi, gurunya nyebelin!alay!ga like!ga like!

***

Akhirnyaaaaaa... Bel pulang berbunyi, hari ini, besok dan Sabtu hanya ada dua mata pelajaran, salah, maksudnya Sabtu hanya satu pelajaran.

Aku selalu semangat kalau sudah mendengar bel berbunyi, selain karena ingin cepat cepat pulang, aku juga semakin semangat karena Senja. Hehe.

Kalian pasti sudah tau, Senja selalu menelfon sepulang sekolah. Mengirimi SMS saja jarang, paling paling kalau menyuruhku jangan meninggalkan ponsel.

***

Sampai dirumah, aku buru buru menaruh tas di tempatnya dan kabur kerumah nenekku. Sumpah!kalau masuk rumah, sinyal kartu tri hilang sudah!

Benar, tidak lama aku dirumah nenek, Senja menelfon, langsung saja ku angkat. Topiknya masih bahasan tidak jelas dan kemudian berganti dengan lagi lagi membahas renang.

"Lu ikut kan berenang?"

"Iya, kenapa si nanya terus?"

SENJAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang