[10]

234 24 2
                                    

Diperjalanan pulang, Glen ingin mencoba melewati jalan kecil yang ada di sana. Tapi kita semua malah nyasar ke kandang sapi!

Aku ingat sekali, posisi motor Glen berada di paling depan, motor Senja di tengah dan Riko paling belakang. Saat mentok di kandang sapi Glen dan Mira Cengengesan.

"Muter balik muter balik.hahahhaa..."

"Kata gua ge Glen...batu sih!" Riko ngedumel dengan suaranya yang benar-benar memiliki ciri khas.

"Yailah maaf."

Posisi motor berubah, motor Riko paling depan, Glen  ditengah dan motor Senja lah yang berada di paling belakang. Jalanan itu memang jalan setapak, kiri kanan pepohonan kecil. Aku tidak tau namanya, tapi, dulu sekali,waktu aku masih kecil, aku menyebut pohon itu makanan ulet bulu karena memang banyak sekali ulet bulunya. Tapi waktu itu, di pohon itu tidak ada uletnya. Alhamdulillah.

Ide jail ku muncul.
"Senja ulet!!!"

Motor seketika oleng, ia sibuk bertanya dimana dan mengangkat kakinya agar tidak terkena dedaunan yang bisa mengenai kakinya. "Mana Del!mana dimana....?"

Aku menahan tawa, dan sialnya tidak bisa! "anjir lu!panik beneran gua." Ia menggerutu tapi nyengir.

"Hahaha..lagian ko lu takut ulet bulu sih?Cemen!"

"Bukan takut, cuma geli."

"Halah!tadi samaa yang kecil aja sampe begitu."

"Kaget doang tadi."

"Halah tai."

***

Hari yang selalu Senja jadikan topik utama kalau telefonan akhirnya tiba. Hari Minggu. Dan akhirnya juga aku memutuskan untuk ikut berenang setelah kemarin panik karena haid ku belum juga selesai. Untungnya, saat harinya tiba, haidku tinggal sedikit.
Dan Alhamdulillahnya, uang juga terkumpul.

Sekarang sudah jam 09:00am. Setelah tadi aku bangun lebih awal dari Minggu Minggu sebelumnya, mencuci baju, sepatu, dan rapih rapih rumah yang memang biasanya ku lakukan sekitar jam 08:00am, waktu itu kulakukan lebih pagi karena acara berenang yang direncanakan sudah dari beberapa hari yang lalu.

Setelah selesai semua, aku langsung mandi, ibu ku juga heran melihat aku yang tidak biasanya segesit ini. Ibuku sampai bertanya, "lu kesambet?tumbenan Minggu masih pagi begini udah mandi?"

"Ih, kan Della udah bilang mau berenang hari ini mah."

"Berenang segala mandi."

"Lah harusnya?"

"Ya kaga usah, entar juga lu nyebur ke Aer."

"Atuh jorok begitumah."

"Berenang sama siapa aja lu?"

"Sama Mira, sama Lila, yang kemaren joging." Maaf mah aku bohong. Kalau jujur takut tidak dikasih izin. Batinku waktu itu.

"Ati ati lu!"

"Iya mah."

"Jam berapa emang?"

"Setengah sepuluh nanti."

"Buset! getol amat lu berenang?"

"Udah janjiannya jam segitu."

"Yaudah Sono buruan!" Usirnya. Aku tau, sebenarnya Ibu ku tidak sepenuhnya mengizinkan ku. Aku tau mana izin beliau yang tulus dan terpaksa. Sumpah!padahal waktu itu aku tidak memaksa untuk dapat izin. Hanya merengek sedikit.

"Yaudah, Della berangkat, assalamualaikum." Aku mencium tangannya, berpamitan, ayahku masuk pagi. Jadi tidak ada dirumah.

"Mah, tambahin sepuluh ribu kek,"

SENJAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang