Chapter V

1.5K 217 11
                                    

_______

InSide Life

Chapter : Jalan Pulang

_____

Happy Reading

_______

"meremehkan ku..."  Mendesis pelan kala tangan mencengkeram kuat perkamen kelabu yang kini lusuh yang berisi deretan huruf yang menampakkan perjalanan kota Yokohama bersamaan dengan mata yang menatap tajam jajaran atap bangunan Yokohama di hadapan diri, perkamen kelabu yang kembali menampakan kekacauan di pelabuhan Yokohama; kentara berkaitan dengan Organisasi dalam genggaman tangan sang ayah kala ia tarik garis besarnya. Ingatan terbentur dengan kehilangan ketenangan diri kala ia memutuskan kembali menampakkan wujud di hadapan para bawahan sang ayah ketika rekan sejawat kembali terluka, lantas mencoba menenangkan diri di atas atap gedung agensi sebelum semuanya kacau lantaran perkamen di tangan. Helaan nafas meluncur dari bibir kala lonjakan emosi mulai memenuhi isi pikiran, porak-poranda serta melenceng dari perkiraan.

Lantas melangkah maju sebelum berhenti di hadapan dinding konkret kecil sebatas pinggangnya, tangan mungil (Name) mencabik kasar perkamen di tangan sebelum membiarkan belaian lembut angin membawanya pergi. Tangan (Name) kembali bergerak menyentuh dinding pembatas di hadapan sebelum meloncat pelan guna mendudukkan diri di atas dinding terkait.

jadi apa yang akan ku lakukan selanjutnya?, (Name) tersenyum kecil kala isi pikiran mulai tertata rapi bagai domino yang membawanya pada perjalanan yang telah dirancang kala nafas mulai di hembuskan.

.

.

.

Perlahan, rapi dan terencana.

.

.

.

|| InSide Life ||

"Apa yang harus kita lakukan!?" Suara serak bernada kuat layaknya biasa menggema dari benda persegi di tangan, seketika gadis Obsidian terkait menyesali keputusan diri mengangkat panggilan dengan kanji Kunikida Doppo terkait.

Jeda sejenak guna mengambil nafas sebelum (Name) menjawab "apa yang terjadi?".

"si Boros Perban itu tak bisa di hubungi! Dia juga tak kembali di rumah?!" ah---Ossam kah, seketika (Name) tertawa dalam hati.

"mungkin sedang mencoba bunuh diri?" (Name) menunduk perlahan, menatap satu persatu khalayak yang sedang tertawa di bawah kalinya. Seketika perasaan sentimental tak berguna menggema dalam benaknya, memikirkan posibilitas kala ia terlahir menjadi manusia biasa tanpa kekuatan; hidup layaknya orang normal dan membaur layaknya orang biasa di khalayak yang di penuhi canda tawa tanpa dosa dan beban. Mungkin hidupnya akan terasa lebih mudah.

"(Name)?" seketika suara Doppo menariknya dalam kenyataan.

"apa--ulangi lagi, aku melamun sesaat lalu" tawa hambar meluncur di bibir sebelum pandang kembali di arahkan lurus ke depan, menatap jajaran atap bangunan Yokohama.

"seperti bukan dirimu saja, lupakan--dia tak ada dimana-mana!" jeda sejenak kala suara erangan frustrasi Kunikida Doppo terdengar dari seberang sana. "dan kau! Kau dimana sekarang?"

Seketika (Name) tertawa pelan bernada sarkastis, "entahlah, biar aku saja yang mencari Ossam"

"Tunggu--" Panggilan tertutup meninggalkan (Name) dengan senyum hambar dan pandang sayu, sedikit rasa sepi kala ia tak bisa kembali mendengar ocehan berisik dari rekan sejawat. Ke mana kau Ossam? (Name) sendiri tak bisa menjawab isi pemikirannya.

InSide Life || Bungou Stray Dogs ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang