______
InSide Life
Chapter : Faraway
_____
Happy Reading
_______
Nakajima Atsushi menatap bentang langit Azure tanpa minat, sesekali menghela nafas di kala pikirannya yang berkecamuk membuat kepalanya pening. Level otaknya berbeda dengan para manusia sejenis dengan dua eksistensi yang kini mendudukkan diri di samping dirinya, ia normal dan waras. Tak termasuk ke dalam golongan superior berotak luar biasa encer yang bisa tenang setelah menghadapi bebagai serangan kurang masuk akal dari organisasi tak masuk akal pula.
'Ting'
Denting kelereng dalam botol kaca sewarna Azure milik (Name) membuat kesadarannya tertarik ke permukaan, di samping kirinya (Name) terdiam sembari menatap botol Ramune di tangannya. Kalau tak salah pemberian Rampo sebelum mereka pergi ke sini. Menumbuk pandang pada botol kaca dalam genggaman pemudi terkait, mata Atsushi fokus menangkap buih-buih dari minuman berkarbonasi terkait. Perlahan merambat keatas--meliuk-liuk barang sedikit--dengan tenang sebelum meletus di pertengahan botol yang telah habis di teguk si pemilik.
"kau mau?"
Tersentak sebelum lekas menaikkan pandang; mempertemukan sepasang netra sendiri dengan kelereng Crimson si pemudi di hadapan diri, refleks Atsushi menggeleng keras. (Name) sejenak terdiam sebelum kembali mengalihkan pandang kepada jajaran rel berhias batuan di hadapan mereka, membuat pemuda berhelai kelabu pucat itu melakukan hal yang sama. Setelah perubahan situasi yang di alami pemudi di sebelahnya--lonjakan emosi yang tak wajar dari (Name) yang biasanya terkesan tenang semi apatis, pemudi itu kembali seperti biasa tenang dan dingin. Walau kini sedikit terkesan semakin menjaga jarak dengan seluruh eksistensi di agensi, Atsushi patut bersyukur kalau semuanya kembali normal seperti sedia kala.
"bagaimana pelarian para juru tulis?" Dazai buka suara.
"menurut pesan Kunikida-san mereka akan tiba di kereta selanjutnya--" nada bicara Atsushi menggantung lantaran menengok ke arah datangnya kereta yang terjadwalkan.
Menghela nafas sebelum kembali menundukkan wajah guna menghadap ke arah rel di depan sana pemudi itu bergumam singkat, kilas balik seluruh serangan yang di gencarkan pada Agensi Detektif Bersenjata melintas cepat di benaknya. "apa Agensi bisa memenangkan pertikaian tiga kubu ini?" bergumam pelan, seluruh otot wajah Atsushi menegang.
'Ting'
Mengangkat wajah kala mendapati pemudi yang mendudukkan diri di sampingnya berdiri, (Name) melengkah pelan bersamaan dengan botol Ramune kosong yang terus berdenting lantaran kelereng yang berada dalam genggamannya. Otomatis menghentikan langkah di ujung konkret perbatasan antara ujung bangunan stasiun dan rel kereta di bawahnya, pemudi itu mengangkat tinggi botol Ramunenya--kentara menerawang kelereng cantik di dalam botol kaca sewarna Azure terkait.
"(Name)-chan?"
"tenang sebelum badai--kalian tahu apa artinya itu?" membalik tubuh, wajah (Name) separuh tertutup siluet helaian Obsidian miliknya sendiri.
"Ketenangan singkat sebelum terjadinya kekacauan?" Osamu yang pertama menjawab dengan senyum simpul di wajahnya.
'Ting-ting'
(Name) yang berwajah datar menggoyangkan cepat botol Ramune di tangannya, seolah menciptakan tanda bahwa jawaban lelaki di samping Atsushi tak sesuai isi pikiran sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
InSide Life || Bungou Stray Dogs ||
FanficDazai Osamu pernah berkata padanya, mengenai kalimat terakhir rekan sejawatnya yang di sampaikan pada (Name) mungil kala itu. Sesuatu yang membuat si gadis tergugah dan mulai melangkah pada jalan baru, keluar sangkar kecil bernama port mafia dan men...