Chapter IX

903 148 2
                                    

______

InSide Life

Chapter : Memoria

_____

Happy Reading

_______


'Brak'

(Name) merasakan nyeri menyengat seluruh bagian tubuhnya seketika, sejenak lengah hingga membiarkan tangan berbalut bulu putih milik Nakajima Atsushi menghempaskannya keras hingga tanpa sengaja benturan antara dirinya dan Yumeno Kyuusaku tak terelakan. Tetapi tubuh (Name) tetap melesat hingga membentur dinding konkret stasiun kereta, menempel sejenak pada retakan dinding sebelum terjatuh ke tanah. (Name) sadar jikalau kini ia harus rela mengikuti alur cerita milik Yumeno Kyuusaku. Kepalanya pening dan darah mulai menodai pandangannya, tapi kilas pandang terakhir masih bisa ia lihat jelas.

(Name) bisa melihat senyum jenaka serta sensasi dingin semi lembut lelaki mungil itu di pipinya, tepat sebelum seluruh akal sehatnya terseret dalam halusinasi sempurna milik Dogra Magra.

|| InSide Life ||

"Dulu sekali, ketika aku masih kecil--"

"aku berusaha menyelesaikan semua hal yang ayahku perintahkan--"

"--supaya dia mau menoleh padaku"

|| InSide Life ||

Wajah (Name) kini datar tanpa nada ekspresi, tak terkejut maupun merana mendapati dirinya kembali berdiri di atas karpet Crimson beludru terlampau familier--salah satu dari sekian benda yang ia ingat untuk di jauhi. Ruangan berbalut furniture dengan harga selangit yang terlampau familier terlukis di hadapan diri, berhias indahnya sapuan warna jingga senja dari jajaran jendela besar dengan kaca khusus.

(Name) merunduk barang sejenak sebelum melangkah kedepan, menelik daerah sekitar sebelum otomatis berhenti di depan sebuah meja jati berpernis mengilap yang tak kalah mempesona. Meja kerja ayahnya. Tumpukan dokumen serta perkamen menghiasi atas meja, semuanya telah di kerjakan tuntas selesai. Pemudi bertampang datar terkait menjulurkan tangannya perlahan guna menyentuh setiap perkamen yang bisa ia lihat, tanpa cela dan begitu sempurna--berisi rentetan teori luar biasa logis dan efektif khas Mori Ougai. Terkekeh hambar, kini ia bingung harus memuji pekerjaan ayahnya atau delusi cantik Dogra Magra. Mata (Name) terasa lembab. Lekas meletakan kembali segala perkamen di tangannya, mata (Name) menumbuk kursi hitam kelam yang tampak membelakanginya; walau Elise tak ada di sini tapi ia paham betul kalau ayahnya ada di balik kursi kelam terkait. Ada niatan kecil untuk membalik kursi itu walau segera di urungkan.

'Krek'

Refleks menoleh lantaran mendengar suara gesekan engsel pintu ruangan tempat ia berdiri sekarang, (Name) menatap pahit sosok mungil yang memasuki jarak edarnya saat ini. Tampak berantakan dengan perban di beberapa sudut tubuh dan gips tebal yang membebal tangan kirinya, masih bertampang datar seolah semua luka itu hanya luka lecet selepas latihan keras layaknya biasa.

"Bos, misi yang anda berikan baru saja saya selesaikan"

"Tentu saja kau sanggup menyelesaikan misi kecil itu (Name)"

Suara (Name) mungil terdengar serak nan lirih, seperti gemersik ilalang-ilalang yang menari mengikuti hembusan angin musim panas. Bermata Crimson keruh walau sempat pemudi yang kini termenung di samping meja kerja pemimpin Port Mafia bisa melihat kilatan cahaya kala derit kursi kelam menghiasi ruangan, seolah ada harapan baru kala dua pasang mata Crimson keruh saling menumbuk satu sama lain.

InSide Life || Bungou Stray Dogs ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang