Yena menandai tanggal 24 Desember dengan spidol merah, lalu menghela nafas dalam-dalam. 2 bulan lagi ibunya pulang dari dinas, dan seperti kata Sihyun kemarin, ia harus bertahan dalam kurun waktu tersebut. Meskipun dalam hati Yena juga tidak tahu kenapa dan bagaimana caranya ia harus bertahan.
Kakaknya adalah orang yang 'terobsesi' dengannya, setidaknya itu menjadi satu hal yang pasti untuk saat ini. Dari kemarin ada banyak pertanyaan 'mengapa' di dalam kepala Yena. Kenapa kakaknya? Kenapa harus Yena? Kenapa kakaknya melakukan itu? Kenapa harus keluarganya?
Dari sekian banyaknya orang di muka bumi, orang itu adalah orang yang paling dekat dengannya. Terlebih lagi, orang yang tidak bisa Yena benci.
"Nggak apa...tenang..." Yena berusaha mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya beberapa kali. Namun tetap saja karena kejadian kamera tersembunyi kemarin, ia sekarang menjadi parno dengan lingkungan di sekelilingnya.
Line!
Mendengar suara notifikasi, Yena segera mengambil ponselnya untuk melihat isi pesan tersebut. Sebenarnya ia agak takut kalau ternyata mendapat pesan dari kakaknya.
Ahn Hyungseob
Aku udh denger dari Yujin sama Sihyun.
Kamu nggak apa?"Dia tau darimana coba id ku..." Meskipun sempat berpikir begitu, jemari Yena segera mengetik balasannya secepat mungkin.
Choi Yena
Dapet id ku dari mana???Ahn Hyungseob
Sihyun lah, siapa lagi.
Mamamu baru balik 2 bln lagi??
Kamu gk apa? Berdua sama dia doang?Choi Yena
Mau nggak mau ya...gmn lagi?Ahn Hyungseob
Sering-sering ajak temenmu nginep
Seenggaknya kamu gk berduaan doang...Yena tertawa kecil membaca pesan terakhir Hyungseob. Bagaimana tidak? Pesannya sama seperti pesan bapak-bapak yang cemburu melihat anak gadisnya berduaan bersama cowok lain.
Choi Yena
Knp jd kyk bapak2 sih HAHAHAhn Hyungseob
Ogah punya anak kyk kamuChoi Yena
Musnah aja sana.
Yena mulai berpikir lagi tentang first impression nya ke Hyungseob dulu yang tidak terlalu bagus. Soalnya waktu jadi panitia dulu Hyungseob cerewet banget kayak anak cewek, protes sana sini dengan dalih 'ini event besar', makanya Yena agak risih.Tapi sekarang berbeda, Yena mengerti kenapa Hyungseob bisa secerewet itu. Lagipula pemuda itu juga punya adik perempuan, dan meskipun keduanya terlihat tidak akur, Hyungseob kelihatan sekali kalau ia sangat memperhatikan adiknya.