Brak!
Yena hampir saja dimarahi oleh perawat yang sedang bekerja di duang UGD. Tapi sepertinya semua perawat langsung mengurungkan niatnya begitu melihat raut wajah gadis itu yang pucat pasi, desperate untuk mencari keberadaan karibnya.
"Aku udah cari nggak ada..." Ujar Sihyun setelah ikut mencari-cari Hyungseob.
"Jangan-jangan di ICU?"
"Kalau gitu a---"
Seseorang menepuk pundak Yena dari belakang, membuat mata gadis itu membesar karena kaget. Namun ia lega setelah tahu yang menepuknya ternyata Sangyeon, pacarnya Eunbi.
"Kalian nyariin Hyungseob? Dia udah dipindahin ke ruang rawat inap" jelasnya.
Ketiganya lalu mengikuti Sangyeon dari belakang. Beruntung mereka bertemu dengan pria itu, kalau tidak mungkin Yena sudah stress duluan mrmikirkan yang tidak-tidak. Setelah keluar dari lift menuju lantai 3, mereka sampai di kamar Lily nomor 11, ruang inap Hyungseob.
Yena langsung membuka pintu kamar tersebut, mendapati Hyungseob yang baru saja keluar dari toilet.
"ha?" Ucap mereka berdua bersamaan.
"KAMU KOK UDAH JALAN-JALAN??"
"KALIAN KOK DI SINI??"
-----
Kata Sangyeon pisau nya gagal menembus bagian vital, jadi luka Hyungseob tidak seserius yang dikira. Mendengar itu Yena, Sihyun, dan Joochan menghela nafas lega. Tapi Sangyeon juga heran sih kenapa Hyungseob cepet banget siumannya.
Yena menatap Hyungseob tajam, "gausah jalan-jalan, ntar jahitannya lepas begooo....." Ujarnya dengan nada yang sengaja direndahkan. Kalau sudah seperti ini, mau nggak mau Hyungseob ya menurut saja.
"cuma ulah copet amatir kok, lagian lukaku nggak serius banget. Hush hush sana pulang!" kata Hyungseob dengan santainya. Ia sok mengusir Yena, Sihyun, dan Joochan dengan gestur tangannya.
"Sialan nih anak, besok-besok ogah aku njenguk" Joochan terlihat bete abis soalnya ia udah panik banget daritadi, sama stress-nya kayak Yena.
Akhirnya karena semakin sore juga, ketiganya pamit untuk pulang termasuk Sangyeon yang harus magang lagi. Sebelum Yena benar-benar beranjak dari kursi, Hyungseob menarik lengannya untuk kembali duduk.
Berbeda dengan tadi, kali ini ekspresinya Hyungseob berubah menjadi serius. Yena sampai agak takut, ia bertanya-tanya dalam hati kenapa pemuda itu bisa langsung berubah 180° hanya dalam beberapa menit.
"Kamu kira copet beneran?"
"Ha?"
Hyungseob mendengus, "itu tadi Kak Sungmin, tauk" lanjutnya. Ia kemudian merogoh sesuatu dari saku jaketnya.