Sudah cukup lama Sihyun, Goeun, dan Hyungseob menemani Yena di rumahnya. Memang tidak banyak yang mereka lakukan, seperti bermain monopoli sampai 10 kali karena Hyungseob nggak terima dia kalah, atau menyusun rencana 'survival' nya Yena untuk 2 bulan ke depan.
"Habis ibumu datang, kamu mau langsung lapor?" Tanya Goeun sambil memeluk boneka kepala kucing milik Yena.
Yena menggeleng. "Nggak...mungkin kalau dalam dua bulan ini dia mulai ngelakuin hal yang aneh-aneh, baru aku berani bertindak"
"Nggak salah kok. Soalnya semua tuntutan itu nggak ada gunanya kalau nggak ada bukti yang mendukung" sambung Hyungseob yang melipat lengannya.
Saking lamanya mereka mengobrol, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Satu-satunya yang Yena khawatirkan sekarang adalah Ahn Hyungseob yang belum pulang. Yena tahu kalau kakaknya sangat protektif mengenai hubungannya dengan anak laki-laki.
"Udah jam 9, bisa gawat kalau Kak Sungmin lihat ada anak cowok di rumah" kata Yena sambil menggigiti ibu jarinya cemas.
Sihyun, Hyungseob, dan Goeun saling berpandangan kemudian mereka bergegas pulang karena mengerti maksud Yena. Setelah membereskan barang bawaan, ketiganya pun keluar dari rumah keluarga Choi dengan diantar Yena sampai pintu depan. Semuanya berjalan lancar sampai Sihyun yang peka itu mendengar suara motor.
"Kakak!?"
"Gimana nih si Hyungseob??" Tanya Sihyun panik sambil menoleh ke arah Hyungseob.
Sementara pemuda itu hanya memasang wajah santai, berusaha untuk tidak panik dulu. "Nggak apa, kalian nggak usah panik. Biarin kakaknya Yena tau kalau aku juga disini. Aku punya feeling nanti lebih gawat lagi kalau Yena ketauan bohong" ujarnya.
Cklek
"Aku pu- lho, belum pulang daritadi?" Tanya Sungmin sembari memandangi Sihyun dan Goeun yang masih berseragam sekolah. Namun pandangannya terhenti ketika melihat sosok Ahn Hyungseob.
"Ini...?" Sungmin lalu menoleh ke arah adiknya sambil menunjuk ke arah Hyungseob.
"Hyungseob kak, kakaknya Yujin yang kemarin itu lho!" Jawab Yena sambil berusaha tersenyum. Tiga temannya yang lain pun ikutan tertawa kecil untuk berakting.
Seungmin memperhatikan Hyungseob dari atas sampai kebawah baru tersenyum untuk menyapa. "Ooh, kemarin adik kamu kesini lho! Mau ngajak mampir tapi kemarin udah malem banget"
"Iya...! Yujin juga cerita kalau ketemu kakaknya Yena" kata Hyungseob.
Suasana menjadi hening sebentar, akhirnya Sihyun menyenggol lengan Goeun untuk mengisyaratkan supaya mereka segera keluar. Goeun yang paham lalu mengangguk kecil sebelum akhirnya pamit sambil menarik tas ransel Hyungseob agar pemuda itu menurut.
"Hati-hati ya! Hyungseob juga, salam buat tante Hyesun sudah membuatkan makanan buat Yena"
Mendengar perkataan Sungmin barusan, Hyungseob lalu menghentikan langkahnya kemudian membulatkan matanya. "Kakak kenal sama mana?"