Yujin, Jiheon, sama Jeongin duduk di depan ruang operasi dengan harap-harap cemas. Apalagi Yujin, yang sekarang sedang duduk sambil memandangi topi navy milik Chani.
Jiheon lalu mendekati karibnya itu sambil mengelus surai rambutnya. "Semuanya bakal baik-baik aja, Jin. Kamu harus percaya"
"Heon...padahal Kak Chani pernah bilang kalau aset pelari itu kakinya...terus sekarang..." Tanpa sadar air mata Yujin jatuh satu persatu. Memang, dari semua alumni, Kang Chani adalah kakak yang paling dekat dengannya. "Kak Chani kan' juga atlet lari!!"
Melihat keadaan Yujin, Jiheon tidak bisa apa-apa namun hanya bisa memeluk badan bongsornya. Selama 4 tahun berteman, mungkin ini kali keduanya Yujin menangis sejadi-jadinya setelah dulu kakaknya kecelakaan.
Yujin hanya...belum siap kalau harus kehilangan orang yang ia sayangi.
---
Nggak lama kemudian Hyungseob, Joochan, dan Baek Juho, kakaknya Jiheon, datang ke rumah sakit. Apalagi Hyungseob sudah panik banget setelah tahu yang terluka malah Chani, yang ia mintai tolong untuk menjaga Yujin.
Sesampainya di ruang operasi yang dimaksud, ketiganya langsung menghampiri Yujin dan Jiheon yang masih berpelukan. Karena kondisi adiknya yang tidak memungkinkan untuk ditanyai, Juho lalu menoleh ke Jeongin.
"Kamu pacarnya Jiheon kan'? Ada apa sebenarnya?" Tanya pemuda jangkung itu.
"Ada mobil yang tiba-tiba melaju dengan cepat saat kami jalan ke halte...ah, kami jalan di pinggir kok!" Jeongin mulai bercerita dengan agak gagap, sepertinya ia juga syok.
Hyungseob menyenggol lengan Joochan. "Woi, masa' sih si itu...?"
"Emang dia berani kalau sampai pakai kekerasan gini? Bahaya banget lho" balas Joochan, berusaha berpikir realistis. Karena menurutnya Choi Sungmin bukan orang yang akan menabrak orang lain hanya untuk balas dendam.
Keduanya mulai berbisik-bisik kembali. "Terus kalau bukan, lalu siapa? Dugaanku sih dia ngasih alat penyadap di tasnya Yujin, terus mereka berempat mengatakan sesuatu yang bikin si Sungmin marah"
"Kebanyakan nonton film anjir"
"Ya ini sebagian juga pengalaman sendiri!"
Setelah berdebat kecil, Joochan sama Hyungseob akhirnya diem-dieman. Hyungseob lalu duduk di sampingnya Yujin sambil menepuk-nepuk adik semata wayangnya itu.
"Tenang aja, Chani itu nggak selemah yang kamu pikirin. Kamu kira ngapain kakak percayain kamu ke dia kalau dia lemah?"
Yujin mengangguk. Memang, meski Chani hampir nggak pernah memperlakukan Yujin seperti cewek, tapi pemuda itu selalu menolongnya seperti sosok kakak kedua. Yujin jadi semakin yakin kalau Chani bakal baik-baik saja.