Gusrak! Buk!
Begitu mendengar suara hantaman yang sangat keras, Sungmin segera melepaskan salah earphone karena telinganya sakit. Shinwon di sebelahnya heran, kenapa temannya itu sampai melepas earphone dengan wajah seperti orang kesakitan.
"Woi, kamu nggak apa?" Tanya Shinwon khawatir.
Sungmin menggeleng sambil tersenyum. "Nggak apa, kayaknya file musiknya emang error" jawabnya lalu memutar lagu lain.
Belum merasa tenang, Sungmin pun mulai mengetuk-ketukkan jarinya ke meja. Tapi karena ingat sekarang jam kuliah, ia melanjutkan kembali catatannya. Meskipun sebenarnya ia masih tidak bisa fokus setelah mendengar Hyungseob sudah mengetahui semuanya.
"Hyung...seob....Ahn....Hyungseob...." Eja-nya sambil menuliskan nama Hyungseon di buku catatannya lalu mulai mencoret-coretinya.
Sungmin menghela nafas kemudian mengacak-acak rambut depannya frustasi. Kali ini matanya yang hitam menjadi semakin gelap. "...Ahn Hyungseob..." Gumamnya dengan suara lirih supaya Shinwon tidak mendengarnya.
"Yena...kamu kenapa temenan sama anak kayak gini sih?"
---
Yujin menggembungkan pipinya cemberut. Biasanya sekarang ia sudah ke toserba untuk membeli es krim dengan Jiheon, tapi sahabatnya itu malah meninggalkannya supaya bisa pulang bareng pacarnya yang anak SMA. Jadi sekarang ya begini, Yujin hanya bisa berjalan loyo keluar kelas sendirian.
Di depan gerbang, Yujin melihat bayangab seseorang yang tidak asing baginya. Awalnya ia mengira Hyungseob sih, atau Kang Chani, alumni yang sering menemaninya berlatih lomba lari.
Namun begitu Yujin tahu siapa sosok tersebut, senyumnya langsung memudar dan ia pun menghentikan langkahnya sejenak. Gadis itu sedang berpikir untuk menemuinya atau bilang dulu ke kakaknya.
"Ngapain Kak Sungmin disini?" Gumamnya sambil memegang erat pegangan tas ranselnya.
Yah, Ahn Yujin tidak sebodoh itu setelah tahu cerita tentang Choi Sungmin dari kakaknya-walau kebanyakan hasil menguping.
Karena kalau dipikir-pikir menghubungi kakaknya dulu akan membuat Hyungseob makin overreact, Yujin memasukkan kembali ponselnya ke saku jaket. Gadis itu berdehem lalu meregangkan badannya sebelum berjalan menuju Sungmin.
"You can do it, Ahn Yujin!! Tendang saja gajahnya kalau dia macam-macam, yeah!" Ujarnya mengsugesti diri sendiri.
Yujin memperlihatkan ekspresi cerianya sambil berjalan biasa menuju gerbang. Ketika melihat Sungmin, ia pun menyapanya. "Kakaknya kak Yena!" Sapanya. "Ngapain disini, kak?"